[RESENSI FILM] Billy Lynn's Long Halftime Walk, Pergulatan Batin Tentara Muda Soal Gelar Pahlawan
TABLOIDBINTANG.COM - Billy Lynn (Joe Alwyn), tentara laki-laki berusia 19 tahun, mungkin tidak pernah menyangka bisa dianggap sebagai pahlawan Amerika Serikat. Aksi Billy Lynn menyelamatkan temannya, Shroom (Vin Diesel) di medan perang kota Irak menyentuh hati masyarakat Amerika Serikat.
Billy Lynn bersama regu tentaranya, Bravo sontak dielu-elukan masyarakat ketika mereka pulang ke Amerika Serikat. Regu Bravo pun menjadi pusat perhatian media hingga dilibatkan dalam sejumlah acara. Salah satunya adalah pertandingan football bergengsi di acara Thanksgiving.
Menjelang acara berlangsung, Billy Lynn mulai mempertanyakan apakah gelar pahlawan memang layak ia sandang. Apakah ia pantas menerima pusat perhatian semua orang? Di sisi lain, Billy Lynn juga merasakan gangguan pada kesehatan mentalnya. Hal ini membuat kakak Billy Lynn, Kathryn (Kristen Stewart) memintanya berhenti menjadi tentara.
Billy Lynn's Long Halftime Walk memiliki cerita menarik. Jarang melihat sisi emosional seorang tentara muda menjadi fokus cerita sebuah film. Pergulatan batin Billy Lynn soal gelar pahlawan yang dianggap terlalu berat menjadi kekuatan utama. Penonton bisa ikut merasakan kebimbangan sama seperti Billy Lynn jika melihat ceritanya.
Sayang, eksekusi film justru tidak bisa memaksimalkan materi cerita kuat tersebut. Alur cerita yang maju mundur sering kali membuat bingung. Eksperimen sutradara Ang Lee dengan teknik kamera yang terasa nyata juga kurang sukses. Penonton malah kurang bisa menangkap esensi cerita karena terlalu sering melakukan close up wajah pemain.
Permasalahan close up bisa diatasi dengan akting para pemain Billy Lynn's Long Halftime Walk. Para pemain sebetulnya berakting baik. Namun, kemampuan akting mereka belum terlalu kuat sehingga ekspresi mereka beberapa kali terlihat flat ketika kamera melakukan close up wajah mereka.
(dira/ray)
