Benarkah Bayi yang Rewel Menjadi Penyebab Ibu Lebih Mudah Depresi?

Rizki Adis Abeba | 27 Maret 2019 | 23:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Bukan rahasia lagi jika bayi baru lahir yang rewel merupakan tantangan besar terutama bagi orang tua baru. Bayi yang menangis tanpa kenal waktu memicu kelelahan fisik dan mental bagi orang tua. Dan faktanya, penelitian terbaru yang dilakukan di Universitas Michigan, Amerika Serikat, membenarkan bahwa semakin rewel bayi, maka potensi ibu untuk mengalami stres dan depresi usai melahirkan semakin tinggi.

Ibu-ibu dari bayi yang lebih sering menangis menunjukkan gejala depresi yang lebih tinggi, menurut penelitian yang mengambil sampel data dari 8.200 bayi dan orang tua tersebut. Penelitian ini juga membandingkan tingkat prematur bayi dengan kerewelan yang mempengaruhi gejala depresi pada ibu.

“Kami menemukan bahwa risiko depresi pada ibu bervariasi berdasarkan usia kehamilan dan kerewelan bayi,” kata Prachi Shah, MD, dokter perkembangan dan perilaku anak di Mott Children's Hospital sekaligus peneliti di Pusat Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia Universitas Michigan.

Penelitian tersebut menemukan fakta bahwa para ibu dari bayi yang terlahir prematur awal (lahir pada usia 24-31 minggu) dan rewel memiliki kemungkinan mengalami gejala depresi ringan dua kali lipat dibandingkan ibu dari bayi yang lahir prematur namun tidak rewel. Namun ibu dari bayi prematur akhir (32-36 minggu) serta ibu dari bayi yang lahir cukup bulan (di atas 36 minggu) dengan bayi yang rewel justru berisiko lebih besar mengalami depresi sedang hingga berat.

“Temuan ini memperingatkan bahwa semua ibu yang merawat bayi dengan tempramen yang lebih sulit (rewel) memerlukan bantuan ekstra untuk mengelola emosi mereka,“ tandas Prachi Shah.

(riz/bin)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor: Rizki Adis Abeba
Berita Terkait