Kisah Bintang Chandra Nandini Shweta Basu Prasad Terjerat Kasus Prostitusi

Vallesca Souisa | 21 Januari 2018 | 11:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Chandra Nandini yang dinanti para penikmat serial India di Tanah Air sejak tahun lalu, akhirnya mengudara di ANTV sejak minggu pertama Januari 2018.

Serial kolosal garapan Ekta Kapoor ini berkisah tentang percintaan penguasa kekaisaran Maurya, Chandra Gupta (Rajat Tokas) dan Putri Nandini (Shweta Basu Prasad). Rajat sudah sangat melekat berkat Jodha Akbar. Lalu siapakah Shweta Basu Prasad (26)? 

Shweta mengawali karier di layar lebar dan televisi sejak usia 11 tahun. Sebagai aktris cilik berprestasi di masanya, ia sukses melakoni peran ganda Chunni dan Munni di film Hindi bergenre horor komedi Makdee (2002) hingga diganjar penghargaan artis cilik terbaik. 

Sejak saat itu, Shweta produktif mewarnai sinema India. Tak ingin meninggalkan pendidikan, tahun 2004 Shweta memutuskan meninggalkan layar kaca. Ia hanya memusatkan perhatian pada syuting film, sehingga masih ada waktu untuk sekolah.

“Saya beruntung, orang tua saya selalu memprioritaskan pendidikan. Mereka tidak memaksa saya menerima semua tawaran syuting yang datang. Jadi, ya saya menyelesaikan sekolah saya, kemudian kuliah jurnalistik hingga lulus,” ungkap Shweta yang sambil kuliah tetap syuting, setidaknya 1 film per tahun.

Sayangnya pada 2014, di usia 22 tahun Shweta terjerat skandal prostitusi. Ia tertangkap di sebuah hotel bintang lima di Hyderabad bersama beberapa orang pria yang diketahui pengusaha terkenal di India.

Peristiwa ini cukup menghancurkan citranya. Media di India tak henti menyorot, hingga tersiar kutipan bahwa Shweta terpaksa melacur karena mencari pekerjaan di industri perfilman India sulit, sementara ia membutuhkan uang.  

Shweta tegas membantah pemberitaan tersebut. Melalui surat terbuka, ia mengatakan, “Buat saya, peristiwa itu petualangan yang gila. Saya sempat ditahan beberapa minggu, tetapi kemudian saya menjalani kehidupan saya lagi seperti biasa. Efek dari peristiwa itu memang luar biasa, berita menjadi tak terkendali. Saya belajar jurnalistik, saya mengerti bagaimana berita seperti ini menarik perhatian. Saya memaklumi mereka (jurnalis) hanya melakukan tugasnya.”

(val / gur)

Penulis : Vallesca Souisa
Editor: Vallesca Souisa
Berita Terkait