Pasca Persalinan, Meghan Trainor Stres Sampai Konsumsi Obat Antidepresan

Lysti Rahma (magang) | 24 September 2021 | 05:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Meghan Trainor baru-baru ini mengungkapkan dirinya tidak percaya diri lagi setelah melahirkan putranya Riley, Februari tahun ini. Meghan merasa tubuhnya tidak seindah dan se-seksi dulu lagi.

“Saya mulai merasa tidak seksi lagi setelah hamil dan melahirkan. Walaupun suami saya berkata lain, saya tetap merasa stress akan hal ini” kata Megah, dalam sebuah sesi wawancara bersama People. 

Pelantun All About That Bass ini juga berkata mempunyai banyak bekas luka dan stretch mark di tubuhnya. Hal tersebut membuatnya merasa semakin tertekan dan mempunyai pikiran buruk tentang hubungan rumah tangganya. 

“Butuh beberapa minggu melakukan sesi terapi agar bisa mempunyai pola pikir yang baik. Saat ini di pikiran saya selalu mempertanyakan apakah suami saya benar mencintai saya? Apakah saya benar-benar seksi di matanya? Apakah suami saya berbohong karena takut menyakiti saya?” ucapnya. 

Sebelumnya, Meghan juga membahas kepanikan pertamanya di acara live TV CBS This Morning pada tahun 2016. Kala itu dirinya mengumumkan nominasi Grammy tetapi gagal, karena terlihat seperti orang sakit akhirnya Meghan di-cut oleh produser TV CBS. 

Kondisi mental Meghan terus goyah selama berbulan-bulan dan harus menjalani operasi kedua untuk pendarahan pita suara. Kondisi ini membuatnya berpikir bahwa dia tidak akan pernah bisa bernyanyi lagi. Tidak hanya kondisi mental, gejala fisiknya juga memburuk sehingga Meghan akhirnya harus dilarikan ke ruang gawat darurat. Di sanalah dia didiagnosis mengidap penyakit mental depresi dan gangguan panik berlebihan. 

Menurut psikolog Dr. Kevin Gilliland, serangan panik dapat memicu gejala fisik dan psikologis yang sangat intens, hal ini mencakup jantung berdebar-debar, keringat berlebihan, pusing, nyeri dada, dan perasaan ingin pingsan. Tingkat ketidaknyamanannya ini begitu kuat sehingga sering kali orang pergi ke UGD karena merasa yakin mengalami serangan jantung.

Megan akhirnya mencari bantuan psikiater yang cocok dengan dirinya dan sekarang sedang tahap pengobatan depresi dan gangguan paniknya dengan kombinasi minum obat dan terapi. 

Meghan juga terus meminum obat antidepresannya selama kehamilannya, sesuai rekomendasi dokter kandungan. Sejak menyambut putra Riley tujuh bulan lalu, dia mengatakan tidak pernah mengalami depresi lagi, tetapi tetap mengkonsumsi obat tersebut pasca persalinan, karena merasa stress dan merasa tubuhnya  tidak seksi lagi.

 

Penulis : Lysti Rahma (magang)
Editor: Lysti Rahma (magang)
Berita Terkait