Ibnu Jamil Cerita Pertemuan dan Perpisahan dengan Istri Serta Sulitnya Mengatur Waktu Bertemu Anak

Wayan Diananto | 1 April 2017 | 15:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - “Kalau dengan yang sekarang ini (istri-red), ceritanya bagaimana?” tanya Bintang dalam sesi wawancara empat mata dengan Ibnu Jamil (34).

Mendengar pertanyaan itu, ia terdiam. Tersenyum sambil menatap manajernya. Obrolan yang semula renyah, senyap beberapa detik. 

“Dulu, emm... apa ya. Saya bingung nih, bagaimana menjawabnya,” aku Ibnu seraya mencoba memilah kata yang tepat. 

Kami jadi berpikir, jangan-jangan ada yang salah dengan pertanyaan yang baru saja terlontar.

Awalnya, siang itu, di studio Bintang, kami menanyakan karakter Hasan yang diperankan Ibnu dalam film Bid'ah Cinta. Ia menjawab, 70 sifat Hasan mirip denganmya.

Hasan sejak lama menjadi teman Khalida (diperankan oleh Ayushita). Diam-diam, ia menyimpan cinta tapi tidak berani menyatakan.

Dalam kehidupan sehari-hari Ibnu pun demikian. Ketika bertemu perempuan cantik, ia minder. Ibnu merasa tidak tampan sementara cewek yang diincarnya cantik, banyak yang menaksir.

Sebelum menyatakan cinta, Ibnu meriset lingkungan pergaulan perempuan yang dicintainya. Kemudian membandingkannya dengan lingkungannya sendiri.

Riset penting untuk melihat seberapa banyak persamaan Ibnu dan perempuan ini. Makin banyak persamaan, maka peluang untuk diterima membesar. Dengan kata lain, Ibnu khawatir dengan penolakan. Ibnu bilang, ketika cinta ditolak, rasanya tidak akan pernah sama lagi. Hubungan yang semula hangat akan merenggang.

“Dulu saya wartawan sebuah majalah olahraga. Saya mewawancara narasumber. Lalu, saya menyukainya. Akhirnya kami menikah setelah melakukan pendekatan selama 2,5 tahun. Itu dulu ya. Dulu. Sekarang enggak usah dibahas,” jawab Ibnu, ringkas.

Narasumber yang dimaksud Ibnu, Ade Maya. Ibnu dan Ade menikah pada tahun 2006. Dari pernikahan itu, Ibnu-Ade dikaruniai anak laki-laki. Namanya, Dhofin Maula Jamil (9). 

“(Saya) sudah punya anak. Tapi emm... apa... sudah pisah,” sambungnya. 

Inilah babak baru dalam kehidupan Ibnu. Meski demikian, Presenter Olahraga Terfavorit Panasonic Gobel Awards 2015 ini meyakini, hidup harus terus berlanjut. Komitmen untuk terus membahagiakan si kecil tak boleh susut.

Bagian paling sulit dari perpisahan ini, mencocokan jadwal bertemu dengan Dhofin. Kadang  Ibnu kasihan melihat si buah hati harus menyesuaikan dengan jadwal syutingnya yang padat. Senin sampai Kamis, Ibnu syuting serial OK Jek sampai jam 9 atau 10 malam.

Setelah itu, Ibnu syuting Take Me Out Indonesia sampai pukul 3 atau 4 dini hari. Lalu pulang ke rumah dan tidur. Ibnu baru bangun jam 7 pagi. Bisa tidur lima jam per hari saja sudah sangat bersyukur.

“Saya bekerja untuk anak. Mungkin saat ini yang dia tahu, bapaknya enggak punya waktu. Tapi semoga setelah dewasa, ia bisa melihat bahwa jerih lelah ini hanya untuknya. Ia sudah berusia 9 tahun. Dia mulai banyak bertanya. Dia memanggil saya Panda. Karena kalau memanggil ibunya, Bunda,” ujar aktor kelahiran 30 April itu, melirih.

 

(wyn/gur)

 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait