Kata Anies Baswedan, DP Nol Rupiah untuk Warga Ekonomi Menengah

TEMPO | 17 Oktober 2018 | 18:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Program hunian Solusi Rumah Warga (Samawa) atau sebelumnya lebih dikenal dengan DP nol rupiah, kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ditujukan untuk warga ekonomi menengah. Mereka yang ingin memiliki tempat tinggal lewat program ini harus memiliki penghasilan Rp 4-7 juta per bulan.

"Karena memang menggunakan skema perbankan yang ada proporsi penghasilan tidak boleh semuanya dipakai untuk mencicil,” kata Anies Baswedan, Rabu, 17 Oktober 2018. “Ada batas maksimal, di mana persentase penghasilan tidak boleh lebih besar dipakai untuk menyicil," tambahnya.

Karena ada skema perbankan itu, syarat penghasilan Rp 4-7 juta ini menjadi mutlak. Penghasilan yang digunakan untuk membayar cicilan tidak boleh lebih dari 30 persen.

Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Dwi Wijayanto Rio Sambodo mengkritik program DP nol rupiah yang ternyata bukan untuk rakyat miskin. "Bisa kami katakan bahwa dalam satu tahun pemerintahan ini, tidak ada program rumah untuk warga miskin," ujar Dwi, Senin lalu.

Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Tri Sakti Trubus Rahardiansah mengatakan, penerapan program Samawa menggunakan Pergub 104/2018. Ia menilai Pergub ini harus diganti Perda karena program Samawa sifatnya jangka panjang.

Pemprov DKI, kata Anies, telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 104 Tahun 2018 tentang Fasilitas Pembiayaan Perolehan Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Dalam aturan itu, warga bisa memiliki hunian DP 0 Rupiah jika telah menghuni selama 20 tahun.

Anies Baswedan mengatakan, dengan dasar itu, mereka yang memiliki penghasilan di bawah Rp 4-7 juta bisa menempati rusunawa. "Mereka menyewa, nanti setelah digunakan selama 20 tahun rumah susun itu bisa menjadi miliknya. Statusnya sewa beli,” katanya. “Lebih baik mereka sewa dengan harga yang murah, tetapi punya kepastian bila membayar dengan baik, merawat rumah dengan baik, maka setelah 20 tahun bisa memiliki."

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait