4 Fakta Pertemuan Jokowi dengan Bos Bukalapak di Istana Merdeka

TEMPO | 17 Februari 2019 | 08:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Setelah aviral cuitan tentang "Presiden Baru", Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Sabtu, 16 Februari 2019. Berikut fakta terkait pertemuan itu.

1. Bermula dari Cuitan Zaky
Pada Rabu, 14 September 2019, Bos Bukalapak Achmad Zaky mencuitkan data terkait anggaran yang digelontorkan Indonesia guna mewujudkan Industri 4.0.

Dalam cuitannya itu, berdasarkan data 2016, pemerintah Indonesia hanya menggelontorkan uang sebesar US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28 triliun yang mana menempatkan Indonesia di posisi ke-43. Pada bagian akhir data anggaran tersebut, Zaky menyematkan kalimat, "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin." Sontak netizen ramai menyerang cuitanya itu.

2. Tagar #UninstallBukalapak
Tagar #uninstallbukalapak menjadi trending topik di Twitter. Pada 14 Februari 2019 pukul 10.20 sebanyak 3.100 twit menggunakan tagar itu. Angka itu terus bertambah dari menit ke menit.

Tagar #uninstallbukalapak muncul usai twit Achmad Zaky melalui akun @achmadzaky yang dikahiri dengan harapan semoga presiden baru kelak bisa memperbaiki kondisi tersebut. Sontak para pendukung Jokowi, calon petahana dalam pemilihan presiden 2019 dengan nomor urut 01, menjadi berang dan ramai-ramai melakukan uninstall akun mereka di Bukalapak.

3. Jokowi Undang Zaky di Akhir Pekan
Jokowi melakukan pertemuan dengan Zaky di Istana Merdeka, pada Sabtu, 16 Februari 2019, pukul 10.30 WIB. Menurut Zaky, dirinya diundang oleh Jokowi. Dalam pertemuan, Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Koordinator Staf Khusus Presiden, Teten Masduki.

4. Isi Pertemuan
Zaky meminta maaf kepada Jokowi dan meluruskan cuitannya yang viral. Ia juga berdiskusi dengan Mantan Gubernur DKI itu mengenai rencana pemerintah untuk membuat Indonesia maju berbasis inovasi.

Jokowi meminta masyarakat untuk berhenti menyerukan uninstall Bukalapak karena khawatir akan mengganggu bisnis e-commerce. Jokowi mengatakan bahwa anak muda yang memiliki inovasi dan kreativitas harus didorong supaya maju.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait