Beralih dari Busway dan KRL di Hari Pertama MRT Berbayar

TEMPO | 1 April 2019 | 15:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Di hari pertama MRT atau moda raya terpadu beroperasi secara komersial, Senin pagi 1 April 2019, penumpang MRT Jakarta berdatangan ke Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Beberapa mengungkap antusiasmenya atas moda transportasi baru kereta layang dan bawah tanah tersebut.

"Sudah saya tunggu sejak lama ini," kata salah satu penumpang, Hutomo Kurniadi. Aparatur sipil negara di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini megaku beruntung dengan beroperasinya MRT Jakarta. Sebelum ada MRT, Hutomo biasa menumpang bus Transjakarta atau menunggang sepeda motor ke kantornya. Ia menuturkan beralih menggunakan MRT lantaran lebih cepat dan nyaman. "Jauh lebih efisien waktu," ucapnya.

Langkah pemerintah mengkorting tarif hingga 50 persen di bulan pertama pengoperasian Ratangga, menurutnya, merupakan terobosan yang baik. Dia yakin, potongan itu bakal menarik warga untuk mencoba dan merasakan MRT. Kalaupun tanpa korting, Hutomo berpendapat, tarif Rp 14 ribu untuk rute terjauh dari Stasiun Lebak Bulus sampai Bundaran HI masih relatif terjangkau. "Kalau dilihat tarif yang telah ditetapkan itu sesuai dengan fasilitas dan kenyamanan," ujarnya.

Seorang penumpang lainnya, Nurhanifa, 20 tahun, mengaku memilih MRT Jakarta ke kampusnya juga karena lebih cepat. Sebelumnya, penumpang dari Cirendeu, Tangerang Selatan, ini adalah penumpang KRL Komuter. Dia selalu naik Komuter dari Pondok Raji ke Dukuh Atas untuk menuju kampusnya di Universitas Negeri Jakarta di Rawamangun, Jakarta Timur. "Dari Dukuh Atas nyambung lagi pakai Transjakarta."

Dia menilai tarif yang ditentukan saat ini juga sudah cukup terjangkau jika melihat kecepatan dan ketepatan waktu pelayanan kereta. "Saya akan terus memilih MRT untuk ke kampus," ujar mahasiswa Teknik UNJ itu.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait