Dikritik Tak Terbuka pada Media, Ini Penjelasan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno

TEMPO | 3 November 2017 | 23:10 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru, Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno mulai disorot wartawan lantaran dianggap lebih tertutup dibanding pemimpin sebelumnya, Ahok.

Anies Baswedan dan Sandiaga dinilai irit bicara saat ditanya soal rencana strategis dalam setiap program kerjanya. Anies-Sandi juga tak jarang menghindar dari media yang sedang menunggu untuk wawancara atau konfirmasi. Media hanya diperbolehkan menunggu dan wawancara di tempat yang sudah disediakan. Padahal, Anies Baswedan dan Sandiaga tidak selalu menggelar kegiatan di tempat yang sama.

Dalam beberapa rapat yang dihadiri Anies dan Sandi juga digelar tertutup. Padahal, dalam beberapa pertemuan pada era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, media bisa memantau jalannya rapat. Seperti saat rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2018 dan rapat pengarahan direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Sandiaga Uno membantah kritik tersebut. Dia mengklaim selalu memberi ruang dan waktu untuk menjawab pertanyaan wartawan. "Saya bikin doorstop tiga kali, pagi, siang, dan menjelang pulang kantor," ujar Sandiaga Uno di Balai Kota Jakarta, Jumat, 3 November 2017.

Gaya irit bicara juga terjadi kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta. Mereka tampak lebih sering menghindari wartawan ketika ditanya persoalan teknis.

Pada saat menghadiri coffee morning Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pernah menitip pesan agar memberikan informasi lengkap untuk memudahkan media.

Sandiaga Uno membenarkan meminta setiap kepala dinas untuk irit bicara terkait beberapa hal. Sandiaga melarang kepala dinas menyampaikan kebijakan dan rencana yang belum matang kepada media. "Saya instruksikan Kadis (kepala dinas) untuk kebijakan yang lagi dikaji, lagi digodok, jangan diumumkan dulu, nanti malah jadi distorsi dan masyarakat menginterpretasikan lain," ujar Sandiaga Uno.

Tapi Sandiaga Uno memastikan media bisa mendapatkan data apa saja yang dibutuhkan. Ia mengarahkan wartawan untuk mengakses lewat Jakarta Smart City. "Saya bilang irit dulu bicara sampai kita punya kebijakan, baru sosialisasi. Sesuatu yang belum matang jangan disampaikan," katanya menjelaskan kebijakan Anies Baswedan dan Sandiaga.

 

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait