Wanita Terkaya Indonesia Arini Subianto Soal Anggapan Enaknya Anak Orang Kaya

TEMPO | 19 Desember 2017 | 12:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Wanita terkaya Indonesia Arini Subianto bicara soal anggapan menjadi anak orang kaya itu enak. Menurutnya anggapan itu wajar saja. "Tapi kan mereka enggak tahu bagaimana saya 20-30 tahun lalu," ujar Arini Subianto kepada Tempo, Selasa, 12 Desember 2017.

Arini Subianto yang kini memimpin induk perusahaan yang bergerak di bidang batu bara dan kelapa sawit, berada di peringkat ke-37 dalam daftar orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes, yang dirilis awal Desember lalu, dengan kekayaan Rp 11 triliun. Arini mengatakan, saat remaja, temannya pernah nyeletuk, "Lo enak ya, tinggal minjam tas dari nyokap."

Kenyataannya, Arini Subianto dan dua adik perempuannya, Armeilia dan Ardiani, tak pernah meminjam tas atau barang-barang berharga dari ayah dan ibunya. "Mau pakai? Sudah punya uang? Kamu mau gaya-gayaan pakai tas aku? Kamu mesti usaha sendiri," kata putri sulung pengusaha Benny Subianto itu menirukan ucapan orang tuanya.

Wanita yang menuntut ilmu di Parsons School of Design untuk S1 dan Fordham University untuk S2 di New York ini, kembali ke Tanah Air dan mendirikan toko perabotan dan kado di Jakarta. Dua tahun kemudian, ia menggabungkan toko kecilnya dengan toko buku teman SMP-nya di Ora et Labora, Winfred Hutabarat, yang diberi nama Aksara. 

Begitu juga saat bepergian dengan pesawat terbang, Arini Subianto memilih duduk di kelas ekonomi selama belum punya bisnis sendiri. "Kalau belum punya bisnis, bagaimana mau duduk di business class?" Ketika memulai usaha dengan membuka toko hadiah dan furnitur di Jakarta, dia juga mempertaruhkan semua tabungannya demi bisnis tersebut.

Arini Subianto yang kini 46 tahun ini mengakui banyak orang yang dari kecil hidup enak belum tentu sukses saat dewasa. Karena itu, dia menanamkan prinsip tak ada jalan pintas untuk meraih sukses kepada anaknya, Azaria Rafi Mamuaya, 15 tahun, dan Azel Rasyid Mamuaya, 13 tahun. Dua buah hatinya itu punya ambisi di dunia olahraga dan musik. "Kalau belum pernah gagal, tak tahu rasanya berhasil," ucapnya.

<small grey;="" font-style:="" italic;="" font-size:="" 11px;="" line-height:="" 0em;"="">TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait