Surga Di Telapak Kaki Ibu: Malin Kundang Versi Kekinian

Wayan Diananto | 28 November 2016 | 10:10 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Dua minggu yang lalu, ada film tentang besarnya perjuangan seorang ibu dalam Ibu Maafkan Aku bersama diva layar perak, Christine Hakim. Minggu ini, giliran Surga Di Telapak Kaki Ibu bersama Unique Priscilla dan dua ikon sinetron harian Jessica Milla-Kevin Julio. Apalagi yang bisa digali dari sosok ibu?

Jika film Ibu Maafkan Aku berlatar Gunung Kidul Yogyakarta, maka Surga Di Telapak Kaki Ibu menerbangkan kita ke Sumatera Barat. Bundo Halimah (Unique) menyekolahkan anaknya, Denay (Jessica) ke Jakarta. Rasa rindu kepada anak membuat Bundo berinisiatif menyusul Denay ke Jakarta. Di Megapolitan, Bundo melihat siapa Denay sebenarnya. 

Sejak pindah ke Jakarta, Denay berubah. Ia tidak lagi menjalankan salat. Pindah kos tanpa memberi tahu Bundo. Bahkan, diam-diam nyambi menjadi sales promotion girl-pun, Bundo tidak tahu. Kesalahan paling fatal yang dibuat Denay, menjalin hubungan dengan laki-laki yang ia sendiri tidak tahu latar belakangnya. Laki-laki ini masuk ke kamar Denay dan mencoba menjamahnya. Tak sadar bahwa perempuan yang tengah tidur di kamar Denay adalah Bundo.

Konflik dua generasi sampai kapan pun tetap menarik. Apalagi jika akting kedua pemainnya di level apik. Unique memberikan penampilan yang baik. Di sepanjang film, wajahnya menyiratkan amarah, kecewa, kangen, dan cinta. Empat emosi itu yang menjadi jiwa dalam film Surga. 

Jessica bagi kami tidak dalam performa terbaik. Banyak momen yang diisi Jessica dengan ekspresi datar. Sementara hakikat pertarungan ibu dan anak di film ini didasari jiwa pemberontak. Saya tidak merasakan pemberontakan yang bergejolak dalam diri Jessica. Meski demikian, akting bintang sinetron harian ini tak sepenuhnya mengecewakan. Saat teriakan tak lagi mampu membuat pendirian Bundo goyah, air mata dan keputusasaan digambarkan Jessica dengan indah.

Kejutan, justru datang dari Kevin Julio. Dalam film ini, ia menjadi Amri, sepupu yang diam-diam menaruh hati kepada Denay. Amri (maaf) berkebutuhan khusus. Dan kebutuhan khusus itu dipenuhi Kevin dengan performa yang meyakinkan.

Tema anak durhaka kepada ibunya sangat rawan menjadi kisah azab dan berkah ala sinema pintu taubat atau sinetron ilahi-ilahi yang pernah meledak sepuluh tahun silam. Dramatisasi berlebih akan membuat kisah macam ini terjebak dalam citarasa FTV atau sinetron. 

Saya merasakan titik-titik rawan itu di beberapa adegan film Surga. Momen Denay berdua dengan Amri, amarah ayah Amri, dan cemoohan tetangga identik dengan suguhan televisi. Namun, kebesaran akting Unique, effort Jessica dan Kevin membuat Surga Di Telapak Kaki Ibu tetap terasa menjadi penting untuk di angkat ke layar putih. Kisahnya membuat saya sempat berpikir bahwa ini Malin Kundang versi perempuan dan versi kekinian. Tak ada yang salah dengan semua itu.

Film ini memiliki akhir yang unik. Anggoro Saronto yang kita kenal lewat 7 Misi Rahasia Sophie mencoba memberi twist agar Surga bisa berdiri tegak sekaligus berbeda dari drama-drama lain. Berhasil tidaknya Anggoro memberi perbedaan itu bergantung pada sudut pandang penonton.

Pemain      : Unique Pricilla, Jessica Milla, Kevin Julio, Dewi Hughes, Tasman Taher 
Produser    : Henny Logamarta, Luci Goni, Donny Sarijowan, Soga
Sutradara   : Sony Gaokasak
Penulis      : Anggoro Saronto
Produksi    : K-Pro Film
Durasi       : 1 jam, 33 menit

(wyn/ari)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait