Payung Teduh Lelah Dihakimi Publik

Wayan Diananto | 6 Januari 2018 | 12:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Saat album Ruang Tunggu diluncurkan, Payung Teduh diserang pertanyaan seputar hengkangnya sang vokalis, Mohammad Istiqamah Djamad (33) alias Is per 1 Januari 2018. Berbagai asumsi muncul seputar mundurnya Is.

Salah satunya, Is keluar karena keputusan Payung Teduh bekerja sama dengan perusahaan Jagonya Musik & Sport Indonesia (JMSI) yang dikhawatirkan mencederai idealisme dan mengubah warna musik Payung Teduh, karena menjual CD album di rumah makan cepat saji.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Is mengaku lelah dengan penghakiman publik hanya gara-gara Payung Teduh bergabung dengan JMSI. Is menegaskan kontrak kerja Payung Teduh dan JMSI tidak mengatur apa pun kecuali soal distribusi. Kerja sama itu dijalin karena band ini ingin musik mereka diterima khalayak yang lebih luas. 

“Ini bukan strategi, intrik, atau manajemen konflik agar album Ruang Tunggu meledak. Kalau ada komentar penggemar atau warganet yang memojokkan pasti saya tangani. Ada yang berspekulasi saya mundur karena kerja sama dengan JMSI membuat Payung Teduh menjadi mainstream, tidak lagi eksklusif. Itu bikin saya bingung. Yang mereka sebut mainstream itu apa? Anak-anak band independen pun menjual album sambil menjajakan merchandise atau memajang album di toko mereka sendiri. Tidak ada salahnya,” urai Is di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dramer Payung Teduh, Alejandro Saksakame (33) menimpali, selama ini bandnya memproduksi album memakai uang kas sendiri. 

(wyn / gur)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait