5 Jenis Obat Penenang yang Kerap Disalahgunakan, Bisa Bikin Kecanduan

Redaksi | 21 Mei 2022 | 22:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ternyata penyalahgunaan obat penenang sudah sering terjadi di masyarakat. Obat-obatan itu dikonsumsi dalam jangka panjang hingga akhirnya menyebabkan ketergantungan. 

Dumolid bukan satu-satunya obat penenang yang sering disalahgunakan. Berikut lima jenis obat penenang yang juga kerap disalahgunakan dan memberikan efek candu pada penggunanya

Calmlet

Obat ini bisanya diberikan kepada pasien dengan keluhan rasa cemas terkait dengan depresi dan gangguan panik. Obat ini memiliki kandungan alprazolam. Alprazolam merupakan golongan benzodiazepine.

Obat golongan ini bekerja di dalam otak dan saraf untuk menghasilkan efek menenangkan. Penggunaan jangka panjang obat ini bisa berakibat ketergantungan, gangguan gairah seksual, perubahan suasana hati dan gangguan ingatan. Obat ini juga pernah ditemukan di dalam tas model Anggita Sari saat terciduk polisi November 2016 lalu. 

Valium

Obat ini digunakan untuk meredakan kecemasan dan juga kejang (penyakit epilepsi). Obat ini termasuk diazepam, yang bekerja langsung di otak yang menimbulkan efek tenang. Jika disalahgunakan, obat ini bisa berakibat fatal karena dapat menurunkan frekuensi napas. Bahkan bisa sampai menghentikan napas.

Xanax

Sama seperti Calmlet, obat ini juga masuk ke dalam golongan benzodiazepin. Obat ini diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan kecemasan umum atau gangguan cemas sosial atau social anxiety disorder (SAD). Obat ini juga diberikan kepada pasien yang sedang menjalani kemoterapi. 

Jika disalahgunakan obat ini bisa mengakibatkan kegelisahan pikiran atau keinginan bunuh diri. Selain itu mengalami gangguan tidur, kejang dan depresi. 

Esilgan

Sebenarnya Esilgan salah satu jenis obat tidur, untuk meredakan keluhan insomnia. Jika dikonsumsi tanpa resep obat ini bisa menyebabkan efek keracunan. Efek samping lainnya membuat badan lemas, pusing dan gangguan konsentrasi.

Sama seperti obat penenang, obat tidur ini juga mengakibatkan kecanduan. Efek samping penggunaan jangka panjang obat ini antara lain stres, depresi, tidak tenang, keringat dingin dan pusing. 

Riklona

Obat ini sama seperti Calmlet dan Xanax, termasuk gologan benzodiazepin. Jika disalah gunakan dapat menyebabkan ketergantungan dengan efek samping gangguan tidur, gangguan ingatan dan pusing.

Obat ini pernah ramai dibicarakan, lantaran kasus pemberian obat kepada anak-anak agar tidak rewel diajak mengemis atau mengamen.

Obat-obat di atas, seharusnya tidak dijual bebas. Pembelian pun harus menggunakan resep dokter. Sayangnya hingga saat ini, obat-obat tersebut masih mudah didapatkan dan dijual bebas.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait