Kontraksi Dua Minggu, dr. Reisa Broto Asmoro Akhirnya Melahirkan Lewat Operasi

Ulfa Gusti Utami | 26 Maret 2018 | 21:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Keluarga dr. Reisa Broto Asmoro tengah diliputi kebahagiaan. Pasalnya, Sabtu (24/3) dr. Reisa melahirkan buah hati keduanya dengan metode caesar di Rumah Sakit Barawijaya, Jakarta Selatan.

Bejenis kelamin laki-laki, buah hati kedua dr. Reisa Broto Asmoro yang diberi nama Satriyo Deniswara Broto Asmoro ini ternyata lahir lebih cepat dari perkiraan.

"Ini Satriyo Deniswara Brotoasmoro lahirnya tanggal 24 Maret. Tapi sebenarnya dia lahir lebih awal dari due date-nya yang seharusnya masih awal April," ujar dr. Reisa Broto Asmoro saat menggelar konferensi pers di Rumah Sakit Brawijaya, Senin (26/3).

Kelahiran buah hati keduanya yang lebih awal dari perkiraan ini ternyata bukan tanpa alasan. dr. Reisa Broto Amoro mengaku jika operasi caesar harus segera dilakukan karena ia mengalami kontraksi intens selama dua minggu.

"Lahirnya lebih awal karena memang sudah kontraksi dari dua minggu lalu, dari dia usia 38 minggu. Padahal, dijadwalkannya itu dia lahir tanggal 28 Maret atau awal April," jelas dr. Reisa Broto Asmoro.

Mengalami kontraksi intens, dr. Reisa Broto Asmoro mengaku bahwa ia sempat dianjurkan mengonsumsi obat agar mengurangi kontraksi. Namun, karena kontraksi terus berkelanjutan dan buah hatinya dianggap telah memasuki umur yang cukup, dokter pun menganjurkan agar dr. Reisa Broto Asmoro segera menjalani persalinan dengan metode caesar.

"Aku juga sempat dikasih obat untuk menahan supaya gak kontraksi terus. Tapi, ya memang bayinya gak tahan mau keluar jadi ya hari itu dianjurkan operasi. Dokter pun menyatakan kalo bayinya sudah cukup umur untuk dilahirkan," tambah dr. Reisa Broto Asmoro.

Kehadiran buah hati kedua dr. Reisa Broto Asmoro ini menambah kebahagiaan keluarga kecilnya. Pasalnya, dr. Reisa Broto Asmoro yang menikah dengan Tedjodiningrat Broto Asmoro pada tahun 2012 lalu, sebelumnya telah dikaruniai seorang putri bernama Ramania Putri yang kini berusia 3 tahun.

(gst / wida)

Penulis : Ulfa Gusti Utami
Editor: Ulfa Gusti Utami
Berita Terkait