Ten2Five Aransemen Ulang 18 Lagu Daerah di Album Barunya

Ari Kurniawan | 4 Desember 2014 | 07:20 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ten2Five pernah menjadi band yang sangat populer di Tanah Air. Namun, beberapa tahun belakangan, grup yang meraih sukses lewat lagu "I Will Fly" itu sedikit meredup.

Kendati begitu, bukan berarti Ten2Five berhenti berkarya. Sebagai bukti eksistensi, band yang kini beranggotakan Imel, Arief, dan Teguh, kembali merilis album bertajuk "Cinta Indonesia".
 
Sama seperti dua album terdahulu, "I Love Indonesia" (2010) dan "Zamrud Khatulistiwa" (2013), karya kali ini juga berisi lagu-lagu daerah yang diaransemen ulang dalam balutan musik pop jazz.

18 lagu daerah yang disuguhkan antara lain, "Sinanggar Tulo", "Anju Ahu", "Ayam Den Lapeh", "Kampuang Nan Jauh di Mato", "Tokecang", "Cing Cang Keling", "Kicir Kicir", "Jali Jali", "Lir Ilir", "Gundul Gundul Pacul", "Cik Cik Periook", "Ampar Ampar Pisang", "Anak Kambing Saya", "Angin Mamiri", "Sipatokaan", "Hela Rotane", "Rasa Sayange", dan "Yamko Rambe Yamko".

"Indonesia krisis budaya, anak indonesia nyanyi lagu bahasa Inggris. Ini yang membuat kami semangat untuk bikin album yang bisa bermanfaat untuk anak-anak kami," ungkap Daniel, produser Ten2Five, saat jumpa pers di Galery Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (3/12).

Imel yang asli Sunda, sempat kesulitan untuk menyanyikan lagu dari berbagai daerah. Beberapa kritik pun mampir ke telinganya.

"Kembali ke cengkok. Aku sempat dapat kritikan dari orang aslinya, katanya cengkoknya nggak gitu. Ya aku sih berusaha belajar untuk mendengarkan lagu-lagu daerah yang lama," ungkapnya.

Bukan hanya memperpanjang umur budaya asli Indonesia, berkat mengusung lagu daerah, Ten2Five mendapat banyak kesempatan untuk manggung di luar negeri. Khususnya di acara-acara promosi kebudayaan.

(ari/gur)

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait