Meski Telah 3 Tahun Debut, The Rose Tak Pernah Dibayar, Bahkan Saldonya Negatif

Rizki Adis Abeba | 3 Maret 2020 | 20:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - The Rose merilis pernyataan untuk menjelaskan konflik dengan agensi J & STAR Company. Sebelumnya, grup The Rose mengajukan surat sertifikasi konten terhadap agensi dan meminta penghentian kontrak eksklusif mereka. Namun gugatan itu ditolak oleh agensi. Agensi juga membantah semua tudingan yang diungkapkan dalam sertifikasi konten.

Untuk itu, pada Selasa (03/03) The Rose melalui perwakilan hukum mereka merilis surat untuk menjelaskan detail permasalahan yang mereka alami.

"Firma hukum LIWU (pengacara yang bertugas: Jung Kyung Seok, Heo Sung Hoon, dan Kang Soo Kyung), sebagai perwakilan hukum dari para anggota The Rose, ingin menyampaikan pernyataan kami mengenai permintaan penghentian kontrak eksklusif The Rose,” ungkap perwakilan hukum The Rose.

Pertama-tama, The Rose meminta maaf kepada semua pihak, terutama penggemar mereka yang dinamakan Black Rose, atas situasi yang menimbulkan kekhawatiran tersebut. Namun, para personel The Rose menganggap perlakuan agensi terhadap mereka sudah di luar batas kesabaran.

“Setelah The Rose debut pada Agustus 2017, mereka berpromosi secara aktif sebagai selebritis dengan merilis lima album dalam tiga tahun, menggelar tur dunia setidaknya sebanyak 50 konser di 20 negara, tampil di berbagai acara televisi termasuk Super Band di JTBC dan Immortal Songs di KBS, menggelar konser solo di Seoul dan Busan, muncul di iklan (SK Telecom dan FLO), dan merilis lagu original soundtrack (untuk serial drama Strangers From Hell dan Itaewon Class),” beber perwakilan hukum The Rose.

Sayangnya, setelah menjalani semua kegiatan komersil selama tiga tahun, para personel The Rose tidak pernah mendapatkan bayaran atas hasil kerja keras mereka.

“The Rose menerima laporan saldo mereka dari agensi J & STAR Company pada 31 Januari 2020. Meski faktanya di dalam kontrak eksklusif dinyatakan bahwa pembayaran akan dilakukan setiap bulan, laporan saldo pertama baru diberikan pada 27 Maret 2019. Pada waktu itu, tidak ada pendapatan yang dibagikan, dan keuntungan yang cukup untuk dibagikan baru diperoleh pada akhir 2019. Namun demikian, setelah itu salah satu anggota tetap mempunyai saldo negatif dan tidak ada keuntungan yang dibagikan untuknya,” beri tahu perwakilan hukum The Rose.

The Rose merupakan band beranggotakan empat personel: Kim Woo Sung, Park Do Joon, Lee Ha Joon, dan Lee Jae Hyeong. Sebelum debut bersama agensi J & STAR Company, The Rose telah populer sebagai grup musik indie. Nama The Rose kian mencuat setelah merilis single “Sorry” pada 3 Agustus 2017 silam. J riz

 

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor: Rizki Adis Abeba
Berita Terkait