Detik-detik Penyelamatan Choirul Huda Hingga Akhirnya Tak Tertolong

TEMPO | 23 Oktober 2017 | 18:40 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Penjaga gawang Persela Lamongan, Choirul Huda, meninggal pada Minggu, 15 Oktober 2017 setelah terlibat benturan dengan rekan setim, Ramon Rodrigues, dalam laga melawan Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan.

Tempo berusaha menelusuri kembali kejadian hari itu, sejak di lapangan hingga rumah sakit. Berikut detik-detik kronologi tragedi tersebut:

 

15.43

Peristiwa benturan terjadi.

 

15.44 WIB

Tim medis langsung berlari memasuki lapangan menyusul petugas lain yang membawa tandu. Satu petugas medis berlari membawa tas ransel emergency berisi tabung oksigen dibantu seorang pemain sepak bola.



15.45 WIB

Ambulan RSUD Soegiri masuk dan mendekati pinggir lapangan. Petugas medis untuk Persela, Budi Wignyo, berinisiatif mendekatkan posisi ambulan meskipun belum mendapat tanda izin masuk dari wasit lantaran kondisi Choirul Huda yang gawat.

“Ketika terjatuh di lapangan, kami tidak langsung menyatakan meninggal dunia. Kami berusaha semaksimal mungkin,” kata Budi saat ditemui di RSUD Soegiri, Jumat, 20 Oktober 2017.

Hasyim, petugas tim medis lainnya, langsung berjongkok untuk membuka mulut Choirul Huda. Langkah ini, kata Budi, sudah sesuai prosedur standar penyelamatan. Tujuannya untuk membebaskan jalan nafas (airway). “Saat dicek, nadinya lemah. Dia sudah tidak sadar.”

 

TEMPO.CO

 

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait