Choirul Huda Meninggal, Ini Fakta Perjalanan Kariernya di Persela

TEMPO | 16 Oktober 2017 | 07:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kiper Persela Choirul Huda layak disebut sebagai legenda sepak bola Lamongan. Pria berperawakan tinggi besar tersebut lahir di kota itu, membela Persela tanpa pernah pindah klub, hingga meninggal di lapangan Stadion Surajaya, yang merupakan kandang Persela.

Choirul Huda lahir pada 2 Juni 1979. Dia bergabung dengan Persela sejak 1999. Choirul bukan tidak pernah ditawari untuk pindah. Dia selalu menampik tawaran dari klub lain, karena baginya Persela adalah hidup-mati. Di luar sepak bola, dia adalah pegawai negeri di pemerintah daerah Lamongan.

Meski tercatat sebagai pemain yang paling senior di Persela, Choirul Huda tidak pernah mau disebut sebagai legenda sepak bola Lamongan.

"Masih banyak pemain lain yang lebih pantas disebut legenda," kata Choirul Huda dalam sebuah wawancara.

Selama kompetisi Liga 1, Choirul Huda sudah bermain selama 2.029 menit untuk Persela, hingga dia cedera dan digantikan di menit-45 dalam laga kontra Semen Padang, Minggu (15/10) sore, yang ternyata menjadi pertandingan terakhirnya sebagai pemain sepak bola.

Dari 29 laga Persela, Choirul hanya 5 kali absen. Dan dari 24 kali tampil, 21 kali dia tampil penuh 90 menit. Laga terakhirnya pada Minggu sore, merupakan penampilan ke-482 Choirul bagi Persela. Choirul juga pernah menjadi kiper Timnas Indonesia pada 2014-2015, meski lebih banyak menjadi cadangan.

Choirul  Huda meninggal pada Minggu sore, 15 Oktober 2017, setelah mengalami cedera akibat bertabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, saat laga melawan Semen Padang.
 

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait