Adik Ahok Tanggapi Pernyataan Yusril Ihza Mahendra: Saya Terkejut

TEMPO | 3 April 2018 | 13:40 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Adik kandung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang bernama Harry Basuri Tjahaja Purnama membuat surat terbuka untuk Yusril Ihza Mahendra. Dalam suratnya Basuri mempertanyakan pernyataan Ketua Umum Partau Bulan Bintan itu tentang ayahnya, Indra Tjahaja Purnama.  

“Saya cukup terkejut dengan pernyataan Bang Yusril mengenai bapak saya di acara Islamic di Medan,” kata Basuri dalam suratnya yang diterima TEMPO, Senin, 2 April 2018. “Saya tidak mengerti kenapa nama bapak saya dibawa-bawa.”

Saat menghadiri Kongres Umat Islam 2018 di Medan, Sumatera Utara, pada 30 Maret 2018, Yusril menyatakan peluang Ahok untuk dicalonkan sebagai presiden atau wakil presiden sudah tertutup. Sebab Ahok tidak terlahir sebagai warga negara Indonesia. “Ahok baru memilih menjadi Warga Negara Indonesia sekitar tahun 1986,” kata Yusril.  

Berdasarkan Pasal 6 ayat 1 UUD 1945, kata Yusril, disebutkan calon presiden dan calon wakil presiden harus Warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri. Karena itu, dengan aturan ini mustahil Ahok dapat dicalonkan.

Yusril Ihza Mahendra mengaku kenal dengan keluarga Ahok karena sama-sama tinggal di Bangka Belitung. Ayah Ahok, kata Yusril, bernama Tjoeng Kiem Nam. Pria itu memilih menjadi Warga Negara Tiongkok pada masa penentuan warga negara pada 1962. Otomatis, kata Yusril, Ahok yang lahir pada 1966, juga berstatus Warga Negara Tiongkok.

Basuri mengatakan, tidak sepantasnya nama ayahnya dibawa-bawa dalam urusan ini. “Kalau ini urusannya dengan Ko Ahok, itu urusan Bang Yusril dengan Ko Ahok. Tapi kalau menyangkut bapak saya, maaf ini menyangkut saya,” kata Basuri. Basuri yang lahir tahun 1971, tidak pernah mengetahui ayahnya berkewarganegaraan asing. Sebab dalam akta kelahiran dituliskan nama  ayahnya, Indra Tjahaja Purnama, berkewarganegaran Indonesia. “Apakah bisa (kalau) bapak saya WNA tapi anaknya lahir sudah WNI?” ujar Basuri.

Dia menegaskan, menulis surat terbuka ini hanya untuk meluruskan pernyataan Yusril Ihza Mahendra yang sudah tersebar di media massa. Dia tidak ingin nama ayahnya dibawa-bawa dalam urusan politik kakaknya, Ahok.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait