Bisnis Rendang Warisan Leluhur ala Viny Felasiani

Endang Jamhari | 12 Juli 2015 | 20:56 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - AWALNYA iseng, kini Viny Felasiani menyeriusi bisnis rendang, yang menjelang Lebaran seperti sekarang bisa menerima pesanan 50 kg. Melihat peluang yang besar pada bisnis rendang, Viny bersiap-siap untuk menangani bisnisnya lebih profesional dengan membuat kemasan khusus.

Peluang bisnis rendang yang  menggiurkan dimanfaatkan Viny Felasiani dengan menjual masakan khas Padang, Sumatera Barat.

Resep rendang Viny berasal dari warisan leluhurnya yang asli Padang. Kebetulan, ayah Viny berasal dari Padang. Dari sang ibu, Vinniay menimba ilmu cara membuat rendang. 

“Ibu saya belajar memasak rendang dari nenek saya yang asli Padang. Saya belajar memasak rendang dari ibu saya. Jadi resep rendang yang saya buat memang warisan leluhur saya. Makanya rasanya lezat,” jamin Viny. 

Dari mengolah rendang untuk menjamu tamu dan kerabat pada hari istimewa, kelezatan rendang Viny dikenal luas. Dari sinilah mulai banyak pesanan.

“Awalnya yang pesan saudara dan teman-teman kantor saya. Sekarang sudah menyebar luas ke masyarakat umum,” urai Humas MNCTV ini ramah.

Kelezatan rendang Viny dikenal dengan daun kunyit dan daun jeruknya yang dicincang. “Daun kunyit dan daun jeruk yang dicincang memberi cita rasa yang berbeda,” tukas Viny.

Jumlah pesanan rendang awalnya 3 hingga 10 kilogram. Namun kini pesanan bertambah menjadi 50 kg, terutama setiap menjelang Lebaran seperti ini. Meski jumlah pesanan terus bertambah, Viny belum mengemas dan melabeli rendang racikannya.

“Sampai saat ini kemasan tergantung permintaan pelanggan. Ada yang wadah plastik, stoples, dan lain-lain,” jelasnya. 

Ke depannya, Viny sudah memiliki rencana besar untuk mengembangkan usaha rendangnya.

“Mudah-mudahan habis Lebaran akan dikemas dalam kemasan cantik dan diberi label,” ia menjelaskan rencana pengembangan bisnisnya. 

Disimpan dalam kemasan plastik dan dimasukkan ke dalam freezer, rendang buatan Viny bisa bertahan 2 tahun.

“Ada kakak saya yang tinggal di Eropa. Pada Lebaran 2013, saya memberi oleh-oleh rendang sebanyak 1 kg yang dikemas di dalam plastik. Ternyata beberapa bulan lalu kakak saya mengabari rendang buatan saya baru saja habis. Jadi rendang saya yang tanpa bahan pengawet jika disimpan di dalam freezer bisa bertahan 2 tahun,” ucap Viny bangga.

Satu kilogram rendang buatan Viny harganya 300 ribu rupiah. 

(ej/gur)

Penulis : Endang Jamhari
Editor: Endang Jamhari
Berita Terkait