Tayang di JWCW, Film Shayda Angkat Kisah Wanita Iran dan KDRT
TABLOIDBINTANG.COM - Film internasional Shayda hadir dalam rentetan acara Jakarta World Cinema Week (JWCW), yang dibuka sejak Sabtu (11/11).
Noora Niasari, sutradara film Shayda, mengatakan film tersebut adalah debutnya sebagai sutradara. Ia menggarapnya sebaik mungkin hingga bisa tembus ke pasar internasional.
"Film ini sudah tayang di Australia dan juga mengikuti beberapa festival besar dunia. Saya senang bisa diterima oleh banyak orang," kata kata Noora Niasari dalam wawancara di kantor Falcon Pictures, di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (18/11).
Noora menyampaikan bahwa film Shayda mengambil latar dan produksi dari Australia, dengan mengambil karakter orang berkwarganegaraan Iran.
"Film ini mengangkat kisah tentang ibu dan anak yang pergi dari Iran, untuk menghindari penderitaan dari sebuah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)," ucapnya.
Noora menambahkan, ibu tersebut tidak bisa kembali ke Iran karena nantinya tidak bisa mendapatkan hak asuh anak jika kembali ke tanah kelahiran.
"Jujur, cerita ini diadaptasi dari kisah ibu saya dan pengalaman kecil saya. Makanya ketika saya nonton saya menangis," ungkapnya.
Noora tak menampik jalan cerita film Shayda begitu menyentuh hati, sehingga karyanya bisa menembus pasar internasional dan beberapa festival dunia.
"Saya saja yang menonton menangis dan seketika bisa senang. Ini film yang menyentuh dengan sosok karakter ibu dan anak. Kami tidak membahas soal regulasi negaranya, melainkan mengambil sisi dari sosok ibu yang melindungi anaknya, dari siksaan KDRT," jelasnya.
Ada alasan Noora Niasari mengangkat cerita tentang KDRT dalam filmnya, karena baginya isu tersebut begitu menyentuh hati banyak orang sehingga perlu diberikan pesan positif, kepada para pecinta perfilman di dunia.
"Banyak pesan positif dalam film ini. Di Australia sudah tayang sejak September tapi sampai sekarang masih bertahan," ujar Noora Niasari.
Film Shayda diperankan oleh Zar Amir Ebrahimi, Osamah Sami, Mojean Aria, Jillian Nguyen, Rina Mousavi, Selina Zahednia, and Leah Purcell. (ARI).
