Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 2: Tur 5 Kota Menyewa Pesawat

Wayan Diananto | 17 September 2017 | 05:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Selain kepada istri, Tora juga menyatakan terima kasih mendalam kepada produser yang tak tanggung-tanggung mengucurkan dana untuk berpromosi. Salah satunya, menyewa pesawat lalu melapisi bodinya dengan poster film Jangkrik Boss! Part 2.

Pesawat itu melawat 5 kota besar yakni Makassar, Surabaya, Semarang, Solo, dan terakhir Yogyakarta. Semua kota menyambut antusias. Namun Semarang bagi Tora sangat istimewa.  

Tora menduga, bisa jadi Semarang salah satu kota yang jarang disambangi promosi film Indonesia. Tahun lalu, para pemain Jangkrik Boss! Part 1 tidak mampir di Semarang. Ketika akhirnya ia berpromosi di sebuah mal di Semarang, dari luar mal tampak sepi. Tora ketar-ketir jika kedatangannya bersama tim ditanggapi dingin. Setelah masuk area pusat perbelanjaan, Tora benar-benar panik.

“Gila! Satu mal isinya orang semua. Muka saya diobok-obok warga Semarang!” seru Tora antusias. “Saya menyatakan lebih menyenangkan diajak berfoto oleh anak metal daripada mak-mak. Anak metal paling bilang, 'Bang, minta foto bareng, dong.' Habis perkara. Mak-mak, sangar banget! Mereka menjerit sambil menjambak, mencakar wajah saya.” 

Hangatnya sambutan Semarang dibenarkan produser Falcon Pictures, Frederica. Ia mengulas, antusiasme warga di 5 kota terbangun sejak kabar tim Warkop DKI Reborn menyewa pesawat menjadi viral. Falcon Pictures menyewa pesawat tipe BAE 146 selama sehari. Pesawat itu berkapasitas sekitar 92 kursi. 

“Sementara proses penempelan poster film Jangkrik Boss! Part 2 di badan pesawat butuh waktu 10 hari. Kami menyewa hanggar di Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Mencari pesawat yang kapasitasnya kurang dari 10 kursi, mah gampang. Namun untuk menyewa pesawat tipe BAE 146 perlu waktu satu sampai dua bulan,” urai wanita yang biasa dipanggil Erika ini. 

Terobosan menyewa pesawat dan melapisi bodinya dengan poster film membuat khalayak terperenyak. Erika enggan buka kartu soal biaya promosi. Yang jelas, melampaui Jangkrik Boss! Part 1. Namun biaya produksi dan promosi film sudah terkover laba bersih Part 1.

“Namun masing-masing proyek film mesti ada laporan untung ruginya sendiri. Jadi enggak boleh dicampur antara Jangkrik Boss! Part 2 dengan Part 1,” papar produser Comic 8 itu.

Dwilogi Jangkrik Boss yang dirilis dua tahun ini bukan soal untung dan rugi semata. Erika membuka fakta, penonton Warkop DKI bukan kelas A dan eksekutif muda. Itu sebabnya, Falcon Pictures mengemas film dan gaya promosi secara kekinian untuk menyasar kelas atas juga. Fakta lain yang dibuka Erika, survei yang dilakukan jaringan bioskop.

“Kami menerima data pada 2016, 2 juta dari 6,8 juta penonton yang dirangkul Jangkrik Boss Part 1 baru kali pertama masuk bioskop. Misalnya tukang bakso, tukang bakmi, dan lain-lain. Jadi, mereka kurang mengerti cara mencari nomor kursi yang tertera di tiket saat masuk studio. Mereka juga kurang paham cara mengoperasikan kloset dan menyiram air usai buang air besar. Jadi, Warkop DKI Reborn membawa penonton baru ke bioskop tahun lalu. Bagi kami, ini sangat membanggakan,” pungkas Erika.

 

(wyn / gur)

 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait