Fedi Nuril Menanti Peran Antagonis

Wayan Diananto | 8 Januari 2018 | 06:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Lain halnya dengan tantangan yang dialami Guntur Soeharjanto. Menurutnya, tantangan terbesar selama menggarap AAC2 bukan soal syuting di luar negeri.

Guntur sudah 13 kali syuting ke luar negeri. Ketika AAC2 menerbangkannya ke Edinburgh, Skotlandia, ia tidak kerepotan menyesuaikan diri dengan ritme kerja kru setempat.

Pemerintah Skotlandia menerapkan kebijakan syuting 10 jam dengan jam kerja tambahan maksimal 2 jam. Itu memudahkan Guntur dan tim membuat rencana produksi.

Tantangan terbesar yang sebenarnya adalah menghidupkan kembali Fahri setelah hampir 10 tahun menghilang. Memperkenalkan kembali Fahri dengan kehidupannya yang lebih mapan bukan perkara mudah mengingat, setelah sukses dengan AAC, Fedi membintangi sejumlah film laris yakni 5 cm. dan dua jilid Surga Yang Tak Dirindukan. Dalam Surga, Fedi memerankan Pras, laki-laki alim yang dikondisikan menjalani poligami. 

“Karakter inilah yang dikhawatirkan membuat penonton sulit membedaan antara Fahri dan Pras. Begitu skenario selesai dikerjakan, saya menghubungi Fedi dan membahas seberapa jauh Fahri akan melangkah dari kisah pertamanya,” tutur Guntur. Setelah Fahri berhasil dihidupkan di AAC2, kekhawatiran berpindah menghinggapi Fedi. 

Ia was-was karena terlalu lekat dengan citra Fahri. “Saya ingat betul, tawaran film yang berdatangan sejak sukses AAC kurang lebih seperti Fahri. Padahal, saya mau saja memainkan peran berbeda seperti tokoh antagonis. Tapi produser belum berani memberikan peran semacam itu kepada saya. Mereka bilang kalau saya diberi peran berbeda, takutnya penonton enggak mau menonton. Mereka tahunya citra saya seperti Fahri,” keluhnya.

Sempat ada kekhawatiran penonton bosan dengan drama religi ala AAC. Namun nasib berkata lain. Tujuh tahun kemudian, Fedi tampil lagi di Surga Yang Tak Dirindukan. Lagi-lagi ia melakonkan laki-laki yang terkondisi berpoligami.

“Yang pertama dan kedua masih box office, berarti penonton belum bosan. Intinya, saya ingin mencoba sesuatu yang beda. Kita tunggu saja kapan produser berani memberikan peran berbeda untuk saya,” pungkas Fedi sembari melempar tantangan ke para produser.

Kira-kira setelah AAC2, adakah produser yang tergerak untuk memberi peran eksentrik buat Fedi?

(wyn / riz / gur)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait