Sinopsis Tuhan Ada Di Mana-Mana Hari Ini, Rabu 13 Desember 2017

Ulfa Gusti Utami | 13 Desember 2017 | 16:10 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Berikut adalah sinopsis Tuhan Ada Di Mana-mana Hari Ini, Rabu 13 Desember 2017

Markasan dan Mpok Omeh kaget melihat Sadut yang bersembunyi di balik meja, begitu pun Sadut yang ikut terkejut melihat kedatangan Markasan dan Mpok Omeh. Mpok Omeh menyarankan pada Markasan untuk memanggil orang di luar untuk membawa Sadut. Bukan tanpa alasan, Mpok Omeh melakukan itu karena ia tak ingin dituduh menyembunyikan buronan.

Mendengar itu, Sadut keluar dan langsung berlutut di hadapan Mpok Omeh dan Markasan. Dengan wajah memelas ia meminta agar tak diserahkan pada orang di luar. Mpok Omeh mengerenyitkan kening. Sadut kembali memohon agar Markasan dan Mpok Omeh bisa menyelamatkannya. Markasan merasa tak terima, tapi Sadut meminta sekali lagi dan menawarkan imbalan apapaun asal Markasan dan Mpok Omeh bisa menyelamatkannya.

Markasan kembali meyakinkan apakah Sadut benar ingin meminta bantuannya, Sadut mengangguk. Markasan kemudian setuju dan langsung disambut Sadut yang nampak berbinar. Tapi Senyum Sadut langsung menghilang ketika Markasan memberikan syarat jika mulai hari itu Sadut mau tunduk dan menurut pada semua perintah Markasan. Jika tidak, Markasan tidak akan segan membawa Sadut ke polisi. Dengan terpaksa Sadut menerima syarat Markasan.

Sinopsis Tuhan Ada Di Mana-Mana Hari Ini, Rabu 13 Desember 2017.

Warga kampung Jambu sudah berkumpul di depan rumah Markasan, di sana terlihat Mamit, Darso, Diding, Gomin, Karim, Ustad Masropi dan beberapa warga lainnya. Semua langsung berteriak meminta Markasan menyerahkan Sadut ke Polisi. Markasan dengan sok bijaksana mengatakan jika ia adalah seorang RW yang bertugas memberikan perlindungan pada warganya, salah satunya adalah Sadut.

Warga heran mendengar perkataan Markasan kemudian saling berpandangan heran. Mereka bingung kenapa Sadut yang seorang buronan tabrak lari malah dapat perlindungan. Seorang warga merasa tak setuju, kemudian disusul suara warga bersahutan dan terlihat kecewa. Markasan kemudian mengatakan jika saat ini Sadut dalam perlindungannya dan tak ada yang bisa mengganggunya.

Landung menanyakan maksud Markasan melindungi Sadut, ia memperingatkan jangan sampai Markasan membuat masalah baru dengannya. Landung juga meminta Markasan untuk menyerahkan Sadut padanya karena Sadut sudah menabrak Darno dengan mobilnya dan mambawa kabur mobi miliknya. Mendengar perkataan Landung, warga langsung setuju dan mendukung Landung. Markasan mengelak, ia mengatakan jika ia sebagai ketua RW punya kewenangan tertinggi atas warganya. Apalagi Sadut telah meminta suaka politik padanya.

Warga pun kembali bertanya-tanya apa maksud Markasan soal suaka politik. Markasan kemudian menjelaskan jika masalah tabrak lari yang dituduhkan Sadut tak bisa dibuktikan. Markasan menanyakan apakaha ada saksi yang melihat Sadut menabrak gerobak Darno dan membuktikan jika Sadut ada dalam mobil itu. Seorang warga menyela dan mengatakan jika mobil yang menabrak adalah mobil Landung. Markasan berkali-kali menepis tuduhan warga. Landung makin emosi dan meminta Markasan menyerahkan Sadut.

Markasan meminta warga untuk tidak emosi, ia mengatakan bahwa ia bisa melaporkan Landung karena telah menganiaya Sadut tanpa alasan yang jelas. Landung makin emosi ia mengatakan jika Sadut membawa mobilnya, menabrak Darno dan kabur. Saat Markasan menanyakan saksi, Landung langsung bingung dan disambut tawa Markasan. Landung hilang sabar dan menduga jika Markasan tengah mengadu domba ia dan Sadut. Mendengar perkataan Landung, lagi-lagi Markasan mengancam akan melaporkan Landung ke polisi.

Demikian sinopsis Tuhan Ada Di Mana-mana hari ini, Rabu 13 Desember 2017.

(gst/ray)

Penulis : Ulfa Gusti Utami
Editor: Ulfa Gusti Utami
Berita Terkait