[RESENSI FILM] Collateral Beauty, Ajarkan Cara Memahami Kehilangan

Andira Putri | 15 Desember 2016 | 17:40 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Howard (Will Smith) adalah pendiri agensi periklanan sukses. Ia selalu terlihat ramah, bersemangat, dan penuh ide kreatif. Namun, kondisi seperti ini hanya terjadi tiga tahun lalu. Howard telah berubah semenjak putri kecilnya meninggal dunia. Howard menjadi lebih emosional, tidak bersemangat, dan acuh pada lingkungan sekitar. Pekerjaannya berantakan hingga menyebabkan agensi periklanan miliknya terancam. 

Sahabat sekaligus partner kerja Howard, Whit (Edward Norton), Claire (Kate Winslet), dan Simon (Michael Pena) mulai khawatir terhadap keadaannya yang tidak kunjung membaik. Kekhawatiran mereka bertambah dengan keadaan agensi yang memburuk. Mereka bertiga siap untuk menjual agensi ke perusahaan besar.

Howard mencoba berbagai cara untuk melampiaskan rasa kehilangan putrinya. Ia nekat menulis dan mengirim surat kepada kematian/death, waktu/time, dan cinta/love. Ajaibnya, surat Howard mendapat balasan. Death (Helen Mirren), Time (Jacob Latimore), dan Love (Keira Knightley) menghampirinya dalam wujud manusia. Howard panik dan berusaha mengusir mereka bertiga. Tetapi, mereka tidak bergeming dan berusaha mengajarkan Howard cara memahami rasa kehilangan. Kehadiran tiga elemen ini juga berpengaruh kepada sahabat-sahabat Howard yang memiliki masalah masing-masing. 

Collateral Beauty bukanlah film yang sulit untuk ditonton. Jalan ceritanya sederhana, bahkan terlalu mulus dengan penyelesaian mudah di ending film. Namun, Collateral Beauty tidak lantas menjadi film yang biasa-biasa saja. Ada kehangatan tersendiri ketika menonton Collateral Beauty berkat tema realistis dan kekuatan akting pemain. Tema utama Collateral Beauty terasa dekat dengan masyarakat. Banyak orang pernah merasakan kehilangan dan berjuang mengatasinya, sama seperti Howard. Karena itu, mudah bagi Collateral Beauty untuk mengikat emosi penonton sejak awal. Ini ditambah dengan penjiwaan baik dari Will Smith sebagai Howard.

Di samping tema kehilangan, Collateral Beauty menghadirkan permasalahan lain dari kehidupan sahabat-sahabat Howard. Masalah mereka juga terasa realistis karena mirip dengan apa yang terjadi kepada masyarakat kota besar. Contohnya, keinginan memiliki anak meski masih lajang. Di tengah berbagai masalah, kehadiran Death, Time, dan Love memberikan kehangatan tersendiri dalam Collateral Beauty. Setiap elemen hadir dengan gaya khas yang didukung oleh akting ekspresif dari Keira Knightley, Jacob Baltimore, dan Helen Mirren.

Interaksi mereka dengan Howard dan sahabat-sahabatnya berjalan menarik. Ada saja hal inspiratif dari pertemuan tersebut tanpa terkesan menggurui. Pertemuan mereka bahkan sesekali menyentuh hati penonton. Collateral Beauty bukanlah film yang memukau Anda karena visualisasi keren. Collateral Beauty juga bukan film yang membuat Anda berpikir keras karena jalan ceritanya penuh teka-teki. Misi film ini sederhana, yaitu memberikan kehangatan dan pandangan baru dalam melihat kehidupan.

(dira/yb) 

Penulis : Andira Putri
Editor: Andira Putri
Berita Terkait