RESENSI FILM 12 Strong, Kerjasama Pasukan Amerika - Afghanistan Pasca 9/11

Andira Putri | 20 Januari 2018 | 02:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Satu lagi film yang terinspirasi dari peristiwa 9/11 atau penyerangan gedung World Trade Center di Amerika Serkat tahun 2001. Film tersebut berjudul 12 Strong.

Kisah film 12 Strong tidak menyoroti secara langsung insiden 9/11. Sutradara Nicolai Fugslig justru fokus terhadap dampaknya. 12 Strong menggambarkan cerita pasukan khusus Amerika Serikat yang dikirim ke Afghanistan pasca 9/11.

Pasukan khusus tersebut dipimpin oleh Kapten Mitch Nelson (Chris Hemsworth). Sang kapten bersama 11 orang anggotanya ditugaskan untuk mengalahkan dominasi Taliban. Gerakan ini tengah menguasai Afghanistan lewat perbuatan kejam mereka.

Tugas mengalahkan Taliban bukan hanya milik Amerika Serikat saja. Tetapi, Mitch Nelson juga diminta bekerja sama dengan Jenderal Dostum (Navid Negahban) asal Afghanistan yang memiliki aliansi lain.

Mitch Nelson lalu melakukan pendekatan dengan Jenderal Dostum. Namun, usahanya tidak mudah. Pria Amerika Serikat dan Afghanistan ini memiliki pandangan berbeda soal perang.

Mitch Nelson juga merasa kesulitan dari segi transportasi. Mereka sulit menyaingi Taliban karena Jenderal Dostum hanya memiliki kuda. Mampukah mereka menyingkirkan perbedaan dan mengalahkan Taliban?

12 Strong menghadirkan pendekatan berbeda soal perang. Film yang terinspirasi dari kisah nyata sekaligus buku Horse Soldiers karangan Doug Stanton ini tidak melulu membahas aksi tentara Amerika Serikat saja.

Tetapi, penulis skenario Ted Tally dan Peter Craig juga mengangkat hubungan mereka dengan pasukan Afghanistan. Tema tersebut cukup jarang diangkat dalam film perang.

Menarik melihat interaksi antara Mitch Nelson dan Jenderal Dostum. Banyak filosofi yang keluar dari mulut kedua pimpinan berbeda latar belakang ini.

Interaksi Mitch dan Nelson beserta pasukan masing-masing bertambah seru karena didukung oleh akting solid para pemain 12 Strong. Kredit khusus layak diberikan kepada Navid Negahban yang tampil santai, namun berkarisma sebagai jenderal.

Sayang, tema cerita menarik dan akting solid tidak didukung dari segi penyutradaraan. Adegan perang tidak menonjol jika dibandingkan film sejenis. Kemudian durasi 12 Strong yang mencapai 130 menit juga terasa terlalu panjang. Banyak adegan yang sebenarnya bisa dipotong dan tidak mengubah jalan cerita.

(dira/ray)

Penulis : Andira Putri
Editor: Andira Putri
Berita Terkait