Teknik Sadari, Bukan Sekadar Meraba Payudara Sendiri

Redaksi | 6 Agustus 2019 | 21:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kanker payudara masih menjadi momok kaum hawa. Saat membahas kanker payudara, saat itu pula teknik Sadari (periksa Payudara Sendiri-red) kembali berkumandang. Sadari bukan sekadar meraba payudara sendiri. Ada pola gerakan yang patut diperhatikan agar teknik ini efektif mendeteksi sel kanker.

Sebelum melakukan Sadari, ada beberapa hal yang patut Anda indahkan terkait benjolan di area payudara. Dr. M. Yadi Permana, SpB(K)Onk mengatakan, benjolan (kanker) pada payudara sering kali tidak menimbulkan rasa nyeri. “Kalau benjolan itu nyeri, jangan panik karena bisa jadi itu bukan kanker. Ingat, 9 dari 10 benjolan pada payudara itu bukan kanker melainkan karena faktor hormon,” ungkap Yadi.

Benjolan bukan indikator tunggal pemicu kanker payudara. Ada beberapa gejala lain yang patut Anda cermati. Misalnya, dengan membandingkan kulit payudara kiri dan kanan. Adakah perbedaan warna kulit seperti kemerahan, misalnya? Adakah borok atau luka pada payudara Anda? Apakah pori-pori kulit payudara Anda membesar menyerupai kulit jeruk?

Lihat juga puting Anda. Adakah luka yang tidak kunjung sembuh? Apakah bentuknya seperti tertarik ke dalam? Ketika melakukan Sadari, lakukan penekanan khususnya di puting. “Kalau keluar cairan merah seperti air bekas cucian daging, waspadalah. Segera konsultasikan dengan dokter dan lakukan pemeriksaan lanjutan. Lakukan Sadari 1-3 bulan sekali, seminggu setelah menstruasi,” jelas Yadi. Bagaimana cara melakukan Sadari yang benar? Berikut langkah-langkahnya:

Posisi 1: berdiri tegak menghadap cermin

Cermati adakah perubahan pada bentuk maupun kulit payudara seperti pembengkakan dan (atau) perubahan pada area puting. Namun, jangan khawatir apabila bentuk payudara kanan dan kiri Anda tidak simetris.

Angkat kedua lengan ke atas, kemudian tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala lalu dorong siku ke depan. Cermati payudara Anda. Kemudian, dorong siku ke belakang dan cermati lagi bentuk dan ukuran payudara. Ingat, otot dada Anda dengan sendirinya akan berkontraksi saat Anda melakukan gerakan ini.

Posisikan kedua tangan pada pinggang, kemudian condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung dan dorong kedua siku ke depan. Lalu, kencangkan (kontraksikan-red.) otot dada Anda.

Angkat lengan kiri ke atas dan tekuk siku, sehingga tangan kiri Anda memegang bagian atas punggung. Menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekanlah daerah payudara serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke wilayah ketiak. Buatlah gerakan lingkaran-lingkaran kecil dari atas ke bawah (vertikal) melingkari daerah payudara, serta dari tepi payudara ke puting dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan Anda.

Selanjurnya, pencet puting dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk. Cermati apabila ada cairan yang keluar dari puting. Segera konsultasikan dengan dokter jika ada.

Posisi 2: berbaring

Letakkan bantal di bawah punggung, tepatnya pada sisi payudara yang akan diperiksa. Lalu, angkat lengan kiri ke atas dan cermati payudara kiri menggunakan tiga pola gerakan, yakni: gerakan lingkaran-lingkaran kecil dari atas ke bawah (vertikal) melingkari daerah payudara, gerakan dari tepi (pinggir) payudara menuju puting lalu sebaliknya, serta memencet puting menggunakan ibu jari bersama telunjuk.

Kemudian, angkat lengan kanan ke atas dan lakukan pemeriksaan dengan teknik yang sama pada payudara kanan.

Ingat, pada setiap gerakan Sadari, pastikan semua batas payudara teraba. Batas atas adalah dua jari di bawah tulang selangka. Batas bawah adalah garis melingkar payudara. Batas tengah adalah garis tengah tubuh Anda. Batas terluar adalah pertengahan ketiak ke bawah.

 

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait