Cerita Ade Jigo Bertahan Hidup dari Terjangan Tsunami

Altov Johar | 4 Januari 2019 | 07:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ade Jigo merupakan salah satu korban selamat saat bencana tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018 lalu. Ia pun bercerita tentang pengalamannya berusaha bertahan hidup ketika tsunami menerjang.

Kebetulan Ade Jigo dan almarhum Aa Jimmy bertugas memandu sebuah acara, di lokasi yang terkena dampak tsunami. Kejadian berlangsung sesaat setelah Ade dan Aa Jimmy memanggil band Seventeen untuk tampil.

"Pada saat kejadian jam 9.05 itu Jigo sudah present Seventeen dan sudah turun. Memang kita sudah closing gantung, dan pada saat turun saya sempat ke backstage untuk beres-beres," kenang Ade Jigo di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (3/1).

Ade mengaku sempat mengajak anaknya berkeliling di venue acara. Di saat yang sama, Seventeen akan menyuguhkan lagu kedua dari penampilannya.

"Kita masih nonton, masih nikmatin, dan saya sempat jalan-jalan kanan-kiri-kanan-kiri sama anak saya yang kecil," ujar Ade.

Tak berselang lama, Ade melihat air laut setinggi 2 meter mulai mendekat. Padahal ketika itu ia hendak mengambilkan Aa Jimmy secangkir kopi. Sontak ia berlari melindungi anaknya.

"Pada saat saya mau kasih tahu, mau balikkan badan itu saya udah lihat air datang. Saya lari, orang udah banyak yang teriak 'air, air', lari lima langkah saya udah kegulung (gelombang air). Saya sama anak saya pelukan gimana caranya saya selamat sama anak saya," kata Ade.

Ade sempat tergulung ombak yang menerjang lokasi acara. Segala usaha ia lakukan untuk bertahan hidup dari tsunami yang sedang melanda. Hingga akhirnya Ade menemukan seutas tali yang terikat kuat, dan memegangnya erat-erat.

"Kegulung tuh kurang lebih lima menit, saya sentuhan macam-macam, ada besi, tembok, kayu, dan mohon maaf ada manusia juga. Saya memegang tali, itu tali melintas persis depan saya, kencang talinya. Kemudian saya ambil tali untuk naik ke permukaan biar anak saya bisa bernafas," pungkas Ade.

Ade Jigo dan dua anaknya selamat dari bencana tsunami Banten. Tapi Meyuza, istrinya, meninggal dunia dalam musibah tersebut.

(tov/ray)

Penulis : Altov Johar
Editor: Altov Johar
Berita Terkait