4 Langkah Ramah Lingkungan Untuk Mencapai Zero Waste, Termasuk Kurangi Emisi Karbon

tabloidbintang.com | 25 Mei 2022 | 21:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kampanye ramah lingkungan dan go green terus didengungkan berbagai pihak. Lebih dari sekadar seremonial, sejumlah perusahaan besar bikin aksi nyata. PT Ajinomoto Indonesia misalnya, mempraktikkan ekonomi sirkular untuk menciptakan proses produksi ramah lingkungan. Pabrik Ajinomoto di Mojokerto mencapai Zero Waste dengan menempuh banyak cara. Pertama, pengurangan emisi karbon. Kedua, pengurangan konsumsi air. Ketiga, penerapan bio-cycle and eco-activity yang menghasilkan co-product seperti pupuk Ajifol, Amina, dan bahan baku pakan ternak FML. Terakhir, pengelolaan air limbah supaya ketika disalurkan ke Sungai Brantas kualitasnya lebih baik sekaligus bersih.

Konsep ekonomi sirkular terkait dengan salah satu kebijakan Kementerian Perindustrian RI, yakni industri hijau yang mengupayakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Tujuannya, menjaga kelestarian lingkungan hidup dan memberi manfaat bagi masyarakat. Adapun pengembangan ekonomi sirkular membawa peluang bagi sejumlah sektor industri di Indonesia, termasuk Ajinomoto.

“Kami mempertahankan dan meningkatkan efisiensi produksi dari hulu ke hilir pada proses produksi yang ada. Di hulu, kami menekan penggunaan raw materials untuk meningkatkan produktivitas. Pada proses itu hingga ke hilir, kami menghasilkan co-product bernilai jual dan bisa diaplikasikan di bidang pertanian,” kata Direktur PT Ajinomoto Indonesia, Yudho Koesbandryo, lewat siaran pers yang kami terima pekan ini.

Ajinomoto juga berkomitmen mendukung pelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan air hingga 31 persen dari tahun 2016. Tujuannya menjaga ketersediaan air dalam skala regional dan membantu mengatasi keterbatasan sumber daya air akibat peningkatan konsumsi terutama di masa pandemi. “Kami aktif mengerjakan reduce, reuse, recovery, dan recycle untuk penggunaan air di setiap aktivitas. Meski penggunaan air berkurang hingga 31 persen, kemampuan produksi MSG dan seasoning lain masih bisa meningkat,” imbuhnya.

Penulis : tabloidbintang.com
Editor: tabloidbintang.com
Berita Terkait