Daesung Diam-diam Jual Gedung Bermasalah Miliknya, Pakar Anggap Tidak Wajar

Rizki Adis Abeba | 2 Agustus 2019 | 10:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Daesung Big Bang diduga menjual gedung miliknya yang tengah menjadi kontroversi lantaran ditengarai menjalankan bisnis hiburan ilegal dan praktik prositusi. Pada Kamis (1/8), Channel A melaporkan Daesung telah memasukkan gedungnya ke pasar penjualan gedung.

Menurut laporan berita Channel A, gedung milik Daesung mencantumkan harga jual sebesar 40 miliar won atau senilai 476 miliar rupiah. Jika gedung di kawasan Gangnam ini terjual sesuai harga yang dicantumkan, berarti Daesung memperoleh keuntungan sekitar 5 miliar won atau 59,4 miliar rupiah.

Untuk menelusuri kebenaran kabar ini, reporter Channel A menghubungi pihak perantara dan menanyakan apa benar Daesung menjual gedung miliknya. Namun perantara yang dihubungi mengatakan tidak tahu menahu soal gedung milik Daesung Big Bang. Namun ketika reporter kembali menghubungi perantara dengan berpura-pura sebagai calon pembeli, sang perantara membenarkan kabar dijualnya gedung milik Daesung. “Ya, itu benar. Ada tim yang bekerja secara diam-diam (untuk menjualnya). Kami akan mewujudkannya dengan cepat,” ungkap sang perantara.

Menurut sang perantara lagi, Daesung sudah pernah berniat menjual gedungnya pada bulan Juni lalu. Menurut Channel A, pada bulan Juni Daesung diduga sudah mengetahui dirinya akan terkena masalah akibat kepemilikan gedung tersebut. Sebab desas-desus soal bisnis ilegal di gedung mili Daesung sudah mulai berembus sejak Maret.

Tidak hanya itu, perantara penjualn gedung Daesung juga memastikan calon pembeli bahwa agensi Daesung juga terlibat dalam proses penjualan. “Ya, ini adalah Y Entertainment. Saya tidak mau menambahkan huruf G,” bilang sang perantara. Penyamaran yang dilakukan sang perantara diduga dilakukan sebab YG Entertainment hingga saat ini membantah keterlibatannya dalam urusan jual beli gedung milik Daesung.

Tindakan Daesung yang menjual gedung miliknya hanya dalam dua tahun setelah pembelian dinilai pakar real estate bukan sesuatu yang wajar. Sebab, dengan harga gedung yang bernilai lebih dari sepuluh miliar won, pemilik gedung biasanya membeli gedung untuk tujuan investasi jangka panjang. “Rata-rata orang tidak akan melakukan hal itu karena melikuidasi real estate tidak mudah,” ungkap pakar real estate.

Tidak hanya itu, Channel A juga melaporkan bahwa polisi kesulitan untuk melakukan investigasi terkait adanya bisnis hiburan ilegal dan prostitusi di gedung milik Daesung karena saat ini bisnis-bisnis haram tersebut sudah berhenti beroperasi. Tindakan Daesung yang menjual gedung secara diam-diam juga dinilai sebagai upaya untuk menghindari jeratan hukum.

(riz/ari)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor: Rizki Adis Abeba
Berita Terkait