Tak Disangka, Lebih Dari 64% Warga Inggris Tidak Menyukai Harry dan Meghan

Supriyanto | 5 Februari 2023 | 09:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pangeran Harry menuai kontroversi lewat buku memoar Spare yang dirilisnya pada awal Januari 2023 kemarin. Dalam memoar tersebut Harry mengungkap blak-blakan kehidupan pribadinya dan kerajaan yang diumbar ke publik.

Buku memoar Spare pecahkan rekor Guiness World Records setelah terjual 1,43 juta kopi di hari pertama penjualannya di Inggris, AS, dan Kanda. Penjualan buku Pangeran Harry mengalahkan mantan pemegang rekor yakni buku 'A Promised Land', yang ditulis oleh mantan Presiden Barack Obama. 

Buku Obama kala itu terjual 887.000 eksemplar pada hari peluncurannya. Kata yang merujuk pada alat vitalnya tercatat ada lebih 15 kali disebut dalam memoar-nya ini. 

Meski memoar Spare laku keras, Pangeran Harry dan Meghan Markle tidak menyangka bakal mendapat hujatan hingga hinaan. Apalagi sebelumnya mereka juga membuat sejumlah pengakuan mengejutkan lewat dokumenter Harry & Meghan tentang keluarga Kerajaan.

Salah satu pakar kerajaan, Victoria Arbiter menyebutkan munculnya memoar Spare untuk mengungkap kisah dari versinya. Ia sama sekali tidak menahan diri, bahkan bicara soal ibu tirinya, Camilla, dan menyebutnya sebagai seorang 'penjahat'.

"Kurasa lewat bukunya, Harry ingin menceritakan kisah dari versinya. Jadi misinya sudah berhasil. Dia sama sekali tidak menahan diri, semua orang yang sudah membaca bukunya tahu. Harry rela berbagi banyak fakta mengenai kehidupannya," ungkap Victoria Arbiter dikutip dari Express belum lama ini.

Sayangnya, respons publik jauh berbeda dengan apa yang diharapkan oleh Harry dan Meghan. Jauh berbeda saat mereka menjadi bintang tamu di Oprah, Pangeran Harry dan Meghan Markle banyak mendapatkan simpati dan dukungan dari publik.

Pangeran HArry, Meghan MArkle dan kedua anaknya (Instagram)

Namun setelah merilis Spare, keduanya lebih banyak mendapatkan hujatan. Tak hanya dari publik, namun juga dari media.

"Banyak orang yang masih simpati kepadanya, tetapi lebih banyak lagi kritikan. Publik kebanyakan bicara mengenai Harry dengan cara yang tak pernah ia antisipasi sebelumnya," beber Victoria Arbiter.

"Kurasa mereka berpikir akan mendapat simpati yang sama seperti apa yang mereka dapat setelah muncul di acara Oprah. Jadi mereka sangat terkejut," jelas Victoria Arbiter.

Dari hasil survei YouGov, 64 persen warga Inggris menilai Pangeran Harry dengan pandangan negatif. Sementara, poling versi Newsweek yang dilakukan di Amerika Serikat, menunjukkan sebanyak 38 persen tidak menyukai Harry.

"Secara general, orang Amerika itu mudah bersimpati, aku melihatnya secara general. Dan kurasa Harry dan Meghan menikmati rasa simpati tersebut yang mungkin tak pernah mereka dapatkan di Inggris. Kurasa mereka terkejut dengan respons negatif publik. Kurasa mereka sama sekali tidak memperkirakan hal tersebut," pungkas Victoria Arbiter.

Penulis : Supriyanto
Editor: Supriyanto
Berita Terkait