Heboh Isu Penculikan Anak, Ini Saran dari Komnas PA untuk Para Orang Tua

TEMPO | 25 Maret 2017 | 16:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait meminta masyarakat tidak terlalu resah dalam menanggapi maraknya isu di media sosial terkait penculikan anak untuk dijual organ tubuhnya. Arist lebih menekankan pada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan upaya melakukan pencegahan.

"Bagaimana mencegah penculikan, itu yang paling penting. Masyarakat tidak perlu terlalu paranoid, tetap waspada," ucap Arist di kantor Komnas Perlindungan Anak, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat, 24 Maret 2017.

Komnas PA merekomendasikan beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua.

1. Menanamkan sikap waspada pada anak sejak dini

Arist mengatakan orang tua perlu mengajarkan kepada anak untuk berani mengatakan 'tidak' terhadap pemberian orang lain ataupun diajak orang tidak dikenal. Anak juga perlu diajarkan agar tak langsung percaya pada orang yang mengaku suruhan ayah atau ibunya. "Meningkatkan kewaspadaan termasuk membuat sikap terbuka bagi anak," imbau Arist.

2. Menghafal identitas dirinya

Orang tua juga perlu mengajari anak menghafal identitas dirinya, mulai dari nama panjangnya, nama ayah dan ibu, hingga alamat lengkap rumah. Selain itu, anak juga diajari menghafal nomor telepon rumah, orang tua, dan keluarga lainnya, sehingga setiap saat anak bisa menelpon. Bahkan, menurut Arist, tak masalah memberikan ponsel kepada anak tetapi tetap mempertimbangkan kecanggihannya agar terhindar dari pornografi.

3. Tidak bertindak main hakim sendiri

Arist juga mengingatkan agar para orang tua atau masyarakat tidak bertindak main hakim sendiri jika mendapati orang yang mencurigakan. Jika ada orang yang dicurigai, masyarakat diminta untuk melaporkannya ke lurah atau RT, hansip, satpam, atau kepolisian terdekat.

 

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait