Yuyun Ismawati Drwiega, Pejuang Lingkungan Hidup yang Pernah Ditahan Polisi

Yuriantin | 4 Agustus 2018 | 08:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sejak duduk di bangku sekolah, Yuyun Ismawati Drwiega (54) sudah jatuh hati pada isu lingkungan.

Magister Manajemen dan Perubahan Lingkungan dari Universitas Oxford, Inggris, ini ingin berkontribusi menangani masalah lingkungan. Hal ini diwujudkannya lewat LSM BaliFokus (Nexus3) dan fokus bergelut dengan isu toksik. 

LSM BaliFokus berdiri pada 2000. Yuyun salah seorang pelopornya. Yuyun, yang kala itu bermukim di Bali, ingin ikut berkontribusi membangun Bali yang berkelanjutan.

Selang 3 tahun, kegiatan BaliFokus meluas ke Indonesia Timur kemudian merambah tingkat nasional. Setelahnya, BaliFokus berganti nama menjadi Yayasan Nexus3 yang mendalami isu kesehatan, lingkungan, dan pembangunan. Kini, Yuyun menjabat sebagai penasihat senior.

Pada 2002 lalu, isu toksik menarik perhatian Yuyun. Kala itu, muncul rencana tentang penggunaan insinerator (teknologi pembakaran sampah).

Menyadari bahaya zat-zat beracun akibat insinerator, Yuyun tak tinggal diam. Ia ikut mendukung langkah warga Gedebage, Bandung, yang menolak pembangunan insinerator yang diprakarsai wali kota. 

Hadir dalam rangkaian acara Konferensi Perubahan Iklim PBB 2007 di Bandung, Yuyun diminta memberi semangat kepada warga. Sedangkan 3 teman aktivis asing menceritakan pengalaman tentang proyek insinerator di negara mereka.

"Tapi kami malah ditahan di kantor polisi kepolisian resor Bandung selama 3 hari dengan alasan memprovokasi warga dan setelahnya kawan aktivis dideportasi," cerita Yuyun, yang mengungkap acara ini telah mengantongi izin. 

Meski begitu, Yuyun tak gentar. Pada 2009, ia mendorong terbentuknya Indonesia Toxics-Free Network, jaringan tak mengikat untuk berbagai isu toksik.

Yuyun juga aktif mendorong berbagai advokasi terkait isu toksik. Salah satunya, ia ikut mendesak pemerintah meratifikasi Konvensi Stockholm tentang 12 bahan kimia berbahaya dan beracun. Hasilnya, Indonesia meratifikasi Konvensi Stockholm pada 2009. Ke depannya, Yuyun berharap terus bisa mendorong terciptanya peraturan dan kebijakan menuju dunia bebas racun.

(yuri / gur)

Penulis : Yuriantin
Editor: Yuriantin
Berita Terkait