Marthino Lio, Menemukan Titik Terang lewat "AADC2"

Wayan Diananto | 6 Desember 2015 | 07:41 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - MARTHINO Lio sebenarnya memulai karier dari dunia modeling. Pada 2004, ia menjadi model lini busana Zara Kids ketika brand itu masuk ke Indonesia dan membuka gerai pertama di Plaza Indonesia dan Pondok Indah Mal, Jakarta.

Menjadi model sebenarnya bukan cita-cita Marthino Lio. 

Mulanya, Marthino Lio ingin masuk militer, meneruskan jejak kakek. Namun, orang tua tidak memberi restu.

Lio banting setir menjadi seniman. Ia mulai dilirik para produser setelah memenangi kompetisi Model Indonesia 2004 yang diselenggarakan almarhum Ramli. Lio meraih juara 1 kategori Foto Model. Bermodal kemenangan itu, ia beralih ke sinetron.

“Kali pertama dipercaya jadi pemeran pendukung di sinetron Kawin Gantung yang dibintangi Natalie Sarah dan Didi Riyadi. Saya memerankan Topan. Usai Kawin Gantung, saya tampil di sejumlah FTV. Di sana, saya mengenal Bang Johandi Yahya,” papar Marthino Lio panjang.

Johandi menawari Marthino Lio menjadi bintang tamu di album keenam Element, Terang. Di album itu, Lio menyanyikan “Cinta Misterius”.

Menjadi bintang tamu di album Terang menguatkan komitmen Lio untuk menjajal peruntungan di studio rekaman. Anak kedua dari lima bersaudara itu lantas bergabung dengan Pinocchio. Band ini menandatangani kontrak dengan perusahaan rekaman E-Motion. Kontrak itu berbuah album self-titled pada 2011. Sayang, single perdana mereka, “Salahkah”, ditanggapi dingin.

“Waktu perilisannya kurang tepat. Album itu dirilis ketika industri musik kita dikuasai boy band dan girl band seperti Sm*sh atau Cherrybelle. Kebersamaan saya dengan Pinocchio tidak lebih dari satu tahun,” ia menambahkan.

Jungkir balik Marthino Lio di industri rekaman menemukan titik terang mana kala Mira Lesmana mengumumkan proyek Ada Apa dengan Cinta? 2 (AADC2). 

Anto Hoed dan Melly Goeslaw dipercaya kembali mengerjakan album soundtrack-nya. Melly membuka audisi, mencari beberapa vokalis pria bersuara mumpuni untuk dijadikan rekan duet. Johandi melihat celah bagi Lio untuk mewujudkan mimpi. Ia meminta Lio segera membuat demo vokal lalu dikirim kepada manajemen Melly. Lio merekam lagu “Breakeven” milik The Script. 

Dari 2.087 pelamar, Melly menilai suara Lio menarik. Pencipta lagu “Tegar” dan “Menghitung Hari” meminta Marthino Lio mengirim satu lagi demo berbahasa Indonesia.

“Saya membawakan karya sahabat sendiri, 'Dalam Ingatan'. Saya merekam di studio Bang Johandi. Beberapa hari setelah demo dikirim, Mas Anto menghubungi dan meminta saya bertamu ke rumahnya pukul 22. Sesampainya di sana, Teh Melly dilarikan ke rumah sakit karena matanya tergores kuku saat melepas lensa kontak,” urainya.

Keesokan harinya, Marthino Lio diminta kembali ke kediaman Anto. Saat itu pula, ia menyodorkan kertas berisi materi lagu tema AADC2 yang baru.

“Saya belum bisa membocorkan judul lagunya. Yang jelas, lagu ini menenggelamkan saya ke dalam karakter Rangga. Saya harus bisa menjelaskan kenapa Rangga dingin namun pada saat yang bersamaan hangat oleh cinta,” pungkasnya.

(wyn/gur)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait