Leonika Sari Njoto Boedioetomo Diakui Forbes Asia Berkat Aplikasi Donor Darah

Agestia Jatilarasati | 17 Maret 2018 | 05:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Beberapa bulan setelah menciptakan aplikasi donor darah, Leonika Sari Njoto Boedioetomo tak menyangka dikabari pihak Forbes Asia kalau dirinya masuk dalam daftar penerima penghargaan Forbes 30 Under 30 Asia 2016, kategori Healthcare & Science.

“Pada akhir tahun 2015, saya dihubungi editor Forbes Asia untuk dinominasikan di daftar tersebut. Saya pikir  tidak akan lolos karena Reblood baru dirilis sekitar bulan September, masih baru sekali. Sedangkan menurut saya banyak sosok yang lebih baik di luar sana,” Leo merendah.

Akhirnya, nama Leonika Sari Njoto Boedioetomo masuk dalam daftar penghargaan bergengsi tersebut. Ini menjadi penyemangat untuk bergerak lebih baik lagi.

Wanita yang berulang tahun setiap 18 Agustus tersebut mengingat, pernah bercita-cita menjadi seorang dokter, namun tak mendapat restu orang tuanya. Akhirnya selepas lulus SMA, ia memilih melanjutkan pendidikan di bidang teknologi informasi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di  Surabaya, Jawa Timur.  

Meski harus melupakan cita-citanya berkuliah di jurusan kedokteran, minatnya di bidang kesehatan terus dikembangkan.

“Semasa kuliah di ITS, seringkali saya mendapat berita dari teman seangkatan tentang orang-orang yang membutuhkan darah di rumah sakit. Hal itu membuat saya bersama senior-senior saya membangun sebuah sistem informasi yang dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut,” terangnya.

Ternyata sistem yang dibuat  Leo sangat bermanfaat bagi orang-orang yang membutuhkan kantung darah.

“Tak lama setelah Reblood diluncurkan, ada pasien lupus dari Surabaya yang pernah kita bantu hubungkan dengan pendonor dari database Reblood untuk mendapatkan donor darah,  dan kini orang tersebut masih hidup,” Leo berbagi cerita.

Leo memiliki siasat untuk menarik minat orang menjadi calon pendonor, yakni dengan membuat sistem reward.

“Sistem ini hanya tersedia musiman, artinya tidak setiap hari ada. Biasanya sistem ini diadakan di bulan puasa, di mana stok darah PMI sedang turun, sehingga diharapkan orang akan datang mendonorkan darahnya. Sistem reward  juga merupakan  bentuk apresiasi kepada pendonor. Tapi kami juga tidak ingin motivasi pendonor hanya hadiah saja,  makanya kami buat musiman.”

Tidak hanya Surabaya, kini Reblood juga melebarkan sayap ke Jakarta.  

(ages / gur)

Penulis : Agestia Jatilarasati
Editor: Agestia Jatilarasati
Berita Terkait