Kisah Hidup Caisar YKS (5): Berhenti Joget, Hijrah ke Panggung Masjid

Vallesca Souisa | 3 Agustus 2017 | 22:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pelan-pelan kejayaan Caisar bersama program Yuk Keep Smile (YKS) memudar. Buntutnya, pada pengujung 2014, YKS dihentikan penayangannya. Setelah YKS berhenti tayang, sosok Caisar pun jarang terlihat di layar televisi.

Pada Januari 2015, Caisar mengaku mendapatkan hidayah, menjadi pria yang saleh. Hidayah muncul di saat Caisar merasakan kegelisahaan dalam hidupnya. Ketika YKS berakhir, Caisar khawatir akan kondisi ekonominya. Terlebih saat itu sang istri tengah mengandung. Di tengah kegalauan itu, Caisar memilih berserah kepada Sang Khalik.  Mulailah Caisar mendalami agama. Dia kemudian merasa hidupnya menjadi lebih tenang.

“Saya mendapatkan hidayah begitu saja. Enggak ada yang tahu, kan kapan kita mendapatkan hidayah. Setelah saya berhijrah, betul terbukti, saya merasa hidup saya lebih baik dan segala sesuatunya lancar saja. Makanya saya terus mendorong diri lebih fokus kepada Allah. Jadi kalau sekarang ditanya, sibuk ngapain? Saya selalu jawab, sibuk mengejar akhirat,” bilang Caisar serius. 

Setelah tak lagi muncul di televisi, Caisar membuka sebuah warung makanan dan mulai berjualan kaus. “Istilahnya kaus dakwah. Dari pada anak muda pakai kaus yang katanya enggak-enggak, mending pakai kaus yang isinya kata-kata manis. Kami menyebutnya kaus dakwah dan alhamdulillah laris,” cerita Caisar. 

 

Semua ini dibantu Indadari. Pada awal produksi, Indadari yang merancang kata-kata dakwah yang gaul untuk kaus-kaus ini. Berawal dari modal hanya 750 ribu rupiah,  omzet per hari sempat mencapai 5 juta rupiah. Sementara usaha kulinernya, Warung Tahu Joged, berlokasi tak jauh dari tempat tinggalnya di bilangan Cimanggis, Depok. Menjual kudapan seperti tahu, siomay, dan cilok, per harinya warung ini dapat menjual 100 sampai 200 porsi makanan.

Mulai nyaman dengan kehidupannya yang lebih religius, Caisar tak mau lagi menginjak industri hiburan. “Sudahlah, mengejar akhirat saja. Lebih susah mengejar cicilan rumah di surga. Kalau cicilan rumah di dunia, masih bisa dicarilah. Mengejar dunia enggak ada habisnya, godaannya juga banyak,” ungkap Caisar. 

Keputusan ini datang dari hati nurani, sebagaimana hidayah itu datang dengan sendirinya. “Saya bilang dulu sama Bunda, 'Bun, sekarang saya bukan orang yang dielu-elukan lagi, saya masyarakat biasa sekarang, tapi saya merasa lebih berkah sederhana seperti ini.' Istri saya mendukung saja, yang penting saya nyaman. Rezeki katanya sudah ada yang mengatur,” katanya lagi.

Benar, nih, kalau ada tawaran joget lagi, enggak mau? Dengan mantap ia menjawab, “Enggak, ah. Bagi-bagi pengalaman saja di masjid. Di panggung masjid saja,” tutup Caisar pada 2014 lalu. 


(val / bin)

Penulis : Vallesca Souisa
Editor: Vallesca Souisa
Berita Terkait