Repotnya Mewawancarai Amitabh Bachchan, Legenda Hidup Bollywood

Binsar Hutapea | 5 Desember 2016 | 16:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Heboh tayangan India di televisi Tanah Air membuat saya teringat pengalaman mewawancarai seorang aktor Bollywood. Bukan sembarang aktor, lo. Yang saya wawancarai adalah Amitabh Bachchan (74), si legenda hidup Bollywood.                                                                                                 

Wawancara terjadi pada 2013. Saat itu, pelakon yang di awal kemunculannya dijuluki Angry Young Man ini tengah mempromosikan film produksi Hollywood bertajuk The Great Gatsby. Dalam film tersebut, Amitabh memerankan karakter seorang bos mafia Yahudi bernama Meyer Wolfsheim. Peran yang dimainkan Amitabh di The Great Gatsby sebenarnya tidak terlalu krusial. Pun durasi kemunculannya terbilang sangat singkat. Dari total durasi film  2 jam 23 menit, Amitabh hanya muncul selama 120 detik atau 2 menit!                                                                                                                 

Meski begitu, kehadiran Big B—julukannya kini—tetap menjadi magnet besar bagi The Great Gatsby. Buktinya, studio yang memproduksi  The Great Gatsby membuatkan poster film yang menampilkan lakon yang dimainkan Amitabh. Umumnya, studio hanya merilis poster karakter yang menjadi pendukung utama sebuah film.                                          

Bagi saya, wawancara dengan Amitabh sangatlah berkesan. Tak hanya karena orang yang saya tanya-tanyai seorang megabintang Bollywood, tapi juga karena proses wawancaranya yang terbilang unik.



Syahdan, saya ditawari berbincang dengan Amitabh lewat sambungan telepon oleh perwakilan distributor film The Great Gatsby di Indonesia. Meski sesungguhnya bukan penikmat setia film maupun serial India, buat saya tawaran tersebut pantang ditolak. Sayangnya, kala itu tak disebutkan kapan wawancara itu bakal terjadi. Saya hanya diminta bersiap-siap saja dan mengirimkan daftar pertanyaan untuk Amitabh. Entah apa alasannya, tapi saya diminta mereka tak mencantumkan pertanyaan mengenai Leonardo DiCaprio—bintang utama The Great Gatsby—kepada Amitabh. 

Rencana mengobrol dengan Amitabh kemudian saya beri tahu ke ibu mertua saya. Kebetulan dia penggemar garis keras film-film India. Dia rutin membeli DVD film Bollywood yang hit serta rajin memantengi kanal khusus film dan serial India yang ada dilayanan televisi berbayar. Karena kebiasaan yang disebut terakhir, kadang dia “tega” menyembunyikan remote TV dari anak saya (cucu ibu mertua saya) agar bisa menonton dengan tenang.  Tak jarang hal tersebut bikin anak saya merengek karena tidak bisa menonton siaran TV anak-anak kesukaannya.

“Titip salam, ya,” tutur ibu mertua ketika tahu saya akan mewawancarai Big B.

Di kemudian hari, saya diberi tahu bahwa wawancara diadakan pada Sabtu 24 April 2013. Masalahnya, di hari itu salah satu keponakan istri saya menikah dan saya menjadi salah satu panitia di acara pernikahan tersebut. Mau menolak, tak enak rasanya. Bila meminta dijadwal ulang, belum tentu Amitabh mau kembali meluangkan waktunya untuk melakukan wawancara. Akhirnya, saya mengiakan saja tanggal yang diajukan.

Di hari yang ditentukan, pikiran saya bercabang, antara mengurusi pernikahan dan wawancara dengan Amitabh. Ponsel selalu berada di kantong saku celana saya. Agar setiap panggilan telepon saya bisa ketahui, nada dering ponsel saya setel sekeras-kerasnya. Mode getar juga tak lupa diaktifkan. Jelang tengah hari, bergetarlah ponsel saya. Suara diseberang kemudian mengingatkan bahwa dalam beberapa menit akan ada telepon dari pihak Amitabh.

Pikir saya, tak mungkin melakukan wawancara di tengah acara pernikahan yang ingar-bingar. Saya lalu ngeloyor ke parkiran dan masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil, pikir saya, pastinya steril dari suara-suara yang berpotensi mengganggu wawancara.

Setengah jam berlalu tak ada panggilan telepon yang masuk. Saya cek di layar ponsel, sinyal dalam keadaan bagus. Saya pun gelisah. Makin gelisah karena memikirkan situasi di dalam gedung pernikahan yang telah saya tinggalkan selama 30 menit lebih. Di puncak kegelisahan, telepon saya berdering lalu bergetar. Di layar, muncul nomor asing yang tak tersimpan di dalam ponsel saya. Saya yakin itu telepon dari India, bukan dari orang bank yang berniat meminjamkan kredit tanpa agunan atau sales kartu kredit.

Setelah saya angkat, si penelepon memperkenalkan dirinya. Dia memberi tahu, saya punya waktu selama 10 menit untuk mengobrol dengan Amitabh. Dia lantas mengatakan akan menyerahkan telepon kepada Amitabh. Mendadak saya  merasa  deg-degan.

Dari ujung telepon, terdengar vokal bariton Amitabh yang khas menyapa saya. Setelah membalas sapaanya, saya menanyakan kabar Amitabh. “Saya baik-baik saja. Bagaimana dengan Anda?” katanya dalam bahasa Inggris yang fasih. Saya kemudian memberi tahunya bahwa ia sosok yang sangat populer di Indonesia. “Saya sama sekali tak tahu kalau saya populer di negeri Anda. Tapi, tentu saja itu hal sangat menyenangkan,” ucap Amitabh yang mengaku pernah sekali berkunjung ke Indonesia.                     

Pembicaraan kemudian mengalir ke topik film The Great Gatsby. Saya kemudian bertanya mengenai Leonardo DiCaprio kepada Amitabh. Sebenarnya agak berisiko karena sebelumnya saya diminta tak menanyakan Leonardo DiCaprio kepada Amitabh. Takut kalau-kalau Amitabh tersinggung. Siapa tahu, permintaan untuk bertanya tentang Leonardo DiCaprio dicetuskan oleh Amitabh sendiri. Di luar dugaan saya, Amitabh menjawab dengan ramah. “Bekerja sama dengan Leonardo DiCaprio merupakan pengalaman yang sangat mengesankan. Leonardo DiCaprio dan Tobey Maguaire sangat ramah dan sopan. Sutradara Baz Luhrmann dan pemain lain seperti Carey Mulligan juga mengesankan,” bilang Amitabh.      



Ketika saya mengajukan pertanyaan yang terkesan personal, Amitabh juga menjawab dengan senang hati. Dari nada suaranya, sepertinya ia tak terganggu dengan pertanyaan yang bersifat personal. Misalnya, ketika saya bertanya tentang cucunya, Aaradhya—putri Abishshek Bachchan dan Aiswarya Rai. “Kami sering meluangkan waktu bersama untuk bermain dan bercengkerama. Bahkan bila saya sedang sibuk pun, saya akan mencuri-curi waktu untuk bermain dengannya,” kata Amitabh.                                                                                                       

Di akhir pembicaraan, saya menyampaikan salam dari ibu mertua saya kepada Amitabh. “Salam kembali untuk ibu mertua Anda,” sebut Amitabh dalam suara yang lembut.                                                                                                              

Selesai wawancara, saya kembali ke dalam gedung pernikahan dengan perasaan lega. Tak lupa saya menyampaikan salam dari Amitabh kepada ibu mertua saya. Ketika saya menyampaikan hal tersebut, orang-orang di sekitar ibu mertua saya hanya terbengong-bengong dan memperlihatkan tatapan yang seolah berkata: ”Siapakah yang merampok kewarasan menantu ibu ini sehingga bisa-bisanya dia menyampaikan salam dari Amitabh Bachchan?”                

Ibu mertua saya sih mesem-mesem saja dapat salam dari sang idola.

(bin)      

 

 

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait