Main Film Horor, Lukman Sardi Mengaku Kurang Peka Terhadap Hantu

Wayan Diananto | 2 Juni 2018 | 23:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Bagi Lukman Sardi (46), tidak ada perbedaan berakting untuk genre drama maupun horor. Namun membintangi film horor rupanya memiliki tantangan tersendiri. Saat syuting film Jailangkung dan Jailangkung 2 misalnya, Lukman Sardi baru menyadari bahwa ia tak punya referensi mengalami hal-hal gaib. Karenanya, ia kesulitan mengekspresikan rasa takut.

"Saya bukan orang yang peka dengan hal hantu-hantuan. Saya enggak punya referensi soal setan, tidak punya pengalaman bertemu setan yang bisa diingat saat berakting di depan kamera. Di situlah kesulitannya. (Padahal), referensi bagi seorang aktor sangat penting," ungkap Lukman Sardi dalam wawancara empat mata dengan tabloidbintang.com di Jakarta, belum lama ini.

Karenanya di lokasi syuting, Lukman Sardi rajin berdiskusi dengan sutradara Rizal Mantovani dan Jose Poernomo untuk mendapatkan rasa takut lalu menyampaikannya kepada penonton. Lukman mengakui film Jelangkung (2001) dengan Jailangkung yang dibintanginya memainkan fungsi berbeda. Lewat Jelangkung tahun 2001, orang sadar bahwa film Indonesia masih ada. Enggak mati sepenuhnya.

Jailangkung dan sekuelnya berupanya menghubungkan kebesaran boneka pemanggil arwah itu kepada generasi milenial. "Kadang kita tidak tahu apa yang dimau penonton. Apa yang diinginkan penonton kadang tidak terlintas di benak pembuat film. Siapa sangka Jailangkung tahun lalu sukses dengan 2,5 juta penonton. Saya berharap kali ini Jailangkung 2 mendapat kritik positif. Kalau masih dikritik pedas, enggak apa-apa. Kami menerima kritik objektif," pungkas Lukman Sardi.

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait