Sinetron Religi Menjamur, KPI: Jenazah Jangan Dijadikan Bintang Utama

Ari Kurniawan | 23 Oktober 2018 | 18:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Persaingan stasiun televisi dalam penayangan sinetron religi kian sengit. Masing-masing berusaha menyuguhkan judul dan cerita yang paling unik, demi mencuri perhatian pemirsa.

Persaingan ini kemudian memunculkan ide-ide tak biasa dari si pembuat cerita. Tak sedikit cerita yang diangkat justru keluar jauh dari nalar.

Hardly Stefano, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, menyebut pihaknya mendapat banyak pengaduan dari masyarakat terkait sinetron religi. KPI langsung bereaksi dengan mengeluarkan peringatan. 

"Ada dua stasiun yang sudah kami beri peringatan. Dan ada satu temuan lagi, nanti akan kita berikan peringatan," terang Hardly, di kantornya, Selasa (23/10).

Salah satu hal yang disoroti KPI adalah pemunculan jenazah dalam cerita. "Yang kami beri peringatan bukan dari konteks video atau cerita, tapi tampilan memperlakukan jenazahnya. Menurut KPI perlakuan terhadap jenazah tersebut melampaui batas norma kesopanan yang diakui masyarakat Indonesia," urainya. 

Terkait menjamurnya sinetron religi, Hardly memberi apresiasi karena cukup efektif membawa pesan positif bagi masyarakat. Namun, kata dia, stasiun TV tetap harus menjaga nilai-nilai yang ada, sehingga tidak bertabrakan dengan norma yang berlaku di masyarakat. 

"Jangan jadikan jenazah bintang utama deh. Mereka membuat seolah jenazah itu bintang utamanya. Tetaplah produksi konten religi yang bisa memberi edukasi dan pemahaman keagamaan, tapi jangan eksploitasi jenazah berlebihan," pesannya. 

(ari)

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait