Film Kucumbu Tubuh Indahku Karya Garin Menang di Asia Pacific Screen Awards

TEMPO | 1 Desember 2018 | 23:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Film Garin Nugroho, Kucumbu Tubuh Indahkumemenangkan penghargaan Cultural Diversity Award under the patronage of UNESCO pada perhelatan Asia Pasific Screen Awards ke-12 di Brisbane, Australia. Sebagai imbalannya, film ini akan diputar di UNESCO, Paris, Perancis, pertengahan bulan Desember mendatang.

Dari keterangan pers Jumat 30 November 2018, Penghargaan dari APSA ini diberikan untuk kontribusi yang luar biasa terhadap promosi dan pelestarian keanekaragaman budaya melalui film. Sebelum mendapat penghargaan dai APSA, beberapa bulan sebelumnya, Kucumbu Tubuh Indahku meraih penghargaan ‘Bisato D’Oro Award 2018 dari Venice Independent Film Critic pada awal bulan September, serta Best Film pada Festival Des 3 Continents, di Nantes, Perancis, pada pertengahan bulan November lalu.

Asia Pasific Screen Awards (APSA) selama dekade pertamanya telah melakukan program budaya internasional. APSA menghormati keunggulan sinematik dari 70 negara serta mengakui pembuatan film yang paling mencerminkan asal budayanya.

Kucumbu Tubuh Indahku mengikuti kisah perjalanan hidup Juno (Muhammad Khan), sejak kecil hingga dewasa menjadi penari, di sebuah desa di Jawa, yang terkenal sebagai desa penari lengger lanang--jenis tarian perempuan yang dibawakan penari laki-laki. Kehidupan Juno kecil merupakan kehidupan yang mengalami peleburan tubuh maskulin dan feminin yang terbentuk alami dari kehidupan desa dan keluarganya. Perjalanan hidupnya selanjutnya adalah perjalanan kehidupan penuh trauma kekerasan tubuh. 

Trauma kekerasan politik yang dialami Ayahnya menjadikan Juno hidup sendiri. Kehidupan masa kecil Juno serba sendiri di desa miskin menjadikan dirinya menjadi ibu dan bapak bagi kehidupannya . Juno dalam kesendirian melihat banyak kekerasan yang muncul di sekitarnya. Trauma pertama terhadap kekerasan dialami ketika masuk dalam konflik memiliki tubuh dalam group tari lengger di desanya. Kekerasan menjadikan tubuhnya harus berpindah dari satu desa ke desa lain. Perpindahan yang menjadikan Juno bertemu banyak sosok manusia dari Petinju hingga Maestro penari Reog.

Perpindahan ini menjadikan tubuhnya mengalami beragam trauma kekerasan, dari trauma sosial hingga trauma kekerasan politik. Sebuah perjalanan tubuh yang membawanya menemukan keindahan tubuhnya. Awal Desember 2018, film Kucumbu Tubuh Indahku akan melaksanakan pemutaran perdananya di Indonesia pada perhelatan Jogja NETPAC Asian Film Festival 2018 pada tanggal 3 dan 4 Desember 2018.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait