Tantangan Ernest Prakasa Angkat Kisah Milly dan Mamet "AADC" ke Layar Lebar

Wayan Diananto | 31 Maret 2018 | 23:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Di Hollywood ada Marvel Cinematic Universe (MCU) dan DC Cinematic Universe (DCCU), yakni peradaban berisi para pahlawan super dari komik Marvel dan DC. MCU berisi Spider-Man, Iron Man, Black Panther, dan kawan-kawan.

Sesekali geng pahlawan ini berkumpul di The Avengers. DCCU dihuni Batman, Superman, Wonder Woman, dan lain-lain. Ada kalanya mereka menggelar “arisan” di Justice League. 

Di Indonesia, akan ada Ada Apa dengan Cinta (AADC) Cinematic Universe. Ernest Prakasa (35) dipercaya memulai proyek menjanjikan ini.

Keterlibatan Ernest tercium saat ia mengunggah foto pasangan berwajah buram di akun Instagram bulan lalu. Foto itu diberi keterangan “sajian akhir tahun 2018.” Beberapa pengikut Ernest menebak di kolom komentar. Puluhan di antaranya menyebut, foto itu pasangan dari AADC. 

“Saya akan mengerjakan proyek Milly dan Mamet. Naskah saya olah bersama istri, Meira. Syuting dimulai Agustus mendatang. Biasanya saya mulai syuting September, saya majukan karena ingin memaksimalkan hasil akhir di tahap pascaproduksi. Bintangnya Sissy Prescillia dan Dennis Adhiswara,” urai Ernest dalam wawancara empat mata di Jakarta, pekan lalu.

Penulis Skenario Asli Terbaik FFI 2017 itu mendapat mandat dari produser AADC, Mira Lesmana, tahun lalu. Kepada Ernest, Mira memberi tahu, “Ini spin-off AADC tentang Milly dan Mamet. Gue mau lo yang mengerjakan.” Mendengar ucapan Mira, Ernest tertantang. Milly dan Mamet diyakini Ernest akan menghindarkannya dari zona nyaman.

Pada 2015, Ernest menggarap film yang diadaptasi dari bukunya sendiri, Ngenest. Setahun kemudian, ia menulis skenario asli Cek Toko Sebelah. Akhir tahun lalu, ayah dua anak ini menulis skenario Susah Sinyal yang temanya tidak lagi berkutat soal keluarga etnis Tionghoa. Selalu ada tantangan baru tiap tahun. Kini, Milly dan Mamet menantang Ernest dengan pola kerja terbalik.

“Biasanya, dalam menulis naskah saya tentukan dulu pesan yang mau disajikan. Misalnya di Susah Sinyal, saya bicara soal menciptakan waktu luang untuk keluarga, lalu saya kembangkan cerita dan menciptakan tokoh-tokohnya. Di Milly dan Mamet, saya mengembangkan naskah berdasar subplot yang sudah ada di Ada Apa dengan Cinta 2,” Ernest membeberkan.

Sebenarnya, ada banyak cerita dari geng Cinta. Dari kehidupan Karmen yang kelam lantaran pernah terjerat narkoba, Alya yang meninggal akibat kecelakaan, hingga Maura yang punya suami tampan. Mengapa Milly yang terpilih untuk dibuatkan film sendiri?

“Terkait mengapa Milly yang dibuatkan, Mbak Mira yang paling tahu. Bisa jadi karena AADC dan AADC2 genrenya drama romantis. Milly dan Mamet bergenre komedi, punya warna berbeda untuk disuguhkan kepada penggemar AADC,” ia menduga.

Mira, kata Ernest, menjabat produser eksekutif. Salah satu tugasnya, menjaga koridor cerita. Ia menentukan yang boleh dan tidak serta memberi masukan untuk detail kisah Milly-Mamet.

(wyn / gur)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait