Sinopsis Cinta Sebening Embun RCTI Mulai Hari Ini Senin 8 April 2019

Panditio Rayendra | 8 April 2019 | 02:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Intan, seorang gadis kecil berjuang merawat ibunya yang tidak pernah mengakuinya sebagai anak, karena kondisinya yang mengalami gangguan jiwa…

Hari itu setelah acara tedak sinten di rumahnya, Nayla meminta izin pada Ardi (26 th) untuk menginap di rumah Bu Narsih (ibu Nayla) bersama Tiara, anak mereka. Naas, malam itu rumah Bu Narsih disambangi perampok. Selain mengambil uang milik Bu Narsih, perampok yang tak lain adalah Mirza (26 th) teman kecil Nayla juga memperkosa Nayla.

Nayla begitu shock dengan kejadian itu, putus asa dan hilang harapan. Dia merasa kotor dan tidak pantas lagi untuk suaminya. Bu Narsih meminta Nayla merahasiakan kejadian malam itu demi kebahagiaan rumah tangga Nayla. Nayla pun kembali ke rumah Ardi dalam keadaan shock dan mulai depresi. Kondisi Nayla semakin bertambah parah ketika ia dinyatakan hamil lagi.

Sembilan bulan kemudian, Nayla melahirkan anak perempuan dan di bernama Intan. Tapi Nayla tidak pernah peduli bahkan membenci Intan. Sampai suatu ketika Intan jatuh sakit dan membutuhkan donor darah, terbongkarlah bahwa golongan darah Intan tidak sama dengan kedua orangtuanya. Ardi memutuskan melakukan tes DNA dan hasilnya DNA Intan hanya sama dengan DNA Nayla. Akhirnya dengan terpaksa Nayla jujur kejadian malam itu.

Ardi marah dan mengusir Nayla karena Nayla tidak pernah jujur padanya. Nayla dipaksa keluar dari rumahnya membawa Intan, sementara Tiara tetap bersama Ardi. Nayla kembali ke rumah Bu Narsih. Depresinya semakin parah dan sangat membenci Intan. Mirza yang melihat kejadian ini merasa terenyuh dan bersalah pada Nayla.

Intan (7 th) tumbuh besar dalam kasih sayang neneknya. Sementara kondisi Nayla semakin parah dan tidak mengenali Intan. Namun Intan tetap berusaha menyayangi ibunya dan memahami jika ibunya sedang sakit. Kemalangan Intan semakin bertambah saat neneknya terserang stroke. Intan kecil harus mengurus nenek dan ibunya.

Intan tidak bisa merasakan kebahagiaan di usianya. Ia bekerja menjual dan menjajakan gorengan di depan sekolah. Mirza yang tidak tega melihat kondisi ini semakin memperhatikan Intan dan keluarganya. Namun Intan bersikeras untuk tidak dikasihani. Hidup Intan dipenuhi harapan ibunya akan mengenali dirinya dan bisa menyayangi dirinya

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait