[RESENSI FILM] Master Z: Ip Man Legacy: Karisma Michelle Yeoh 

Wayan Diananto | 6 Januari 2019 | 23:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - “Saya memang tidak selalu berbuat baik, saya mengakuinya. Kita sebenarnya tidak terlalu berbeda. Cobalah introspeksi diri. Kalian berbohong, berlaku curang, dan memanfaatkan orang lain. Apakah kalian berani mengakuinya? Kurasa tidak,” ucap pemimpin gangster, Tso Ngan Kwan (Michelle), sesaat setelah penawaran tertinggi yang diajukannya dalam lelang amal diboikot para peserta. Para peserta menuding uang haram Kwan tidak pantas diterima.

Malam itu, Kwan meninggalkan acara lelang yang diselenggarakan Owen Davidson (Dave) dengan tenang. Insiden itu disaksikan Cheung Tin Chi (Jin) yang sedang makan malam bersama sahabatnya, Nana (Chrissie) dan Julia (Liu Yan). Belakangan Cheung Tin Chi dan Julia memergoki adik Kwan, Tso Sai Kit (Kevin), mengedarkan narkoba yang menelan banyak korban, salah satunya Nana. Tak terima sahabatnya jadi korban, Cheung Tin Chi menuntut balas pada Kwan.

Cerita Master Z bergerak linear, penuturannya tidak sok rumit, ringkas. Mayoritas pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan, termasuk set lokasi Hong Kong di era penjajahan Inggris dibangun di studio. Secara estetis gagal meyakinkan kami, mengingat kondisi jalannya terlalu mulus. Suasana lampu kota, gedung-gedung, dan kelab malam kentara sekali ditata. Beruntung, para pemain bersenyawa dengan baik.

Performa Michelle kuncinya. Bintang film Crouching Tiger, Hidden Dragon dan Crazy Rich Asian ini membangun karisma dari tatapan mata, senyum yang jarang, air muka tenang tapi tidak segan membenturkan kepala pegawainya ke meja. Kehadirannya sering bikin was-was dan membuat kita berpikir, “Ini orang mau berbuat apa lagi, ya?” Pertemuannya dengan Cheung Tin Chi di bar, lalu saling mempersilakan minum segelas miras bikin kami terpukau.

Harus diakui, penampilan Jin terbanting saat adu akting dengan Michelle. Ia tertolong oleh beban karakter Cheung Tin Chi sebagai orang tua tunggal serta dukungan Liu Yan dan Chrissie. Di depan kamera, chemistry mereka memampukan Jin tampil hangat sekaligus mengundang simpati.

Naskah Master Z tidak istimewa. Beberapa adegan bolong diisi pertarungan yang menurut kami kurang jelas visinya. Sekadar memperlihatkan betapa dalam ikatan antarpemain, padahal di adegan lain kita sudah menangkap pesan itu. Sineas Woo-Ping Yuen terampil mengakali lemahnya naskah sehingga Master Z menjadi film dengan dua kali klimaks. Puncaknya, bisa ditebak yakni Cheung Tin Chi mengeluarkan jurus andalan untuk menghadapi musuh besar.

Terlepas dari kelemahan naskah, Master Z berkesan berkat rapinya elemen teknis termasuk koreografi, performa para pemain, dan adegan akhir yang bikin deg-degan. Untuk Anda yang menjadikan film sebagai hiburan pelepas penat, Master Z kami rekomendasikan.

Pemain    : Jin Zhang, Dave Bautista, Michelle Yeoh, Chrissie Chau, Kevin Cheng, Liu Yan
Produser    : Raymond Bak-Ming Wong, Donnie Yen
Sutradara    : Woo-Ping Yuen
Penulis        : Tai-lee Chan, Edmond Wong
Produksi    : Mandarin Motion Pictures 
Durasi        : 1 jam, 47 menit

(wyn / gur)
 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait