[EKSKLUSIF] Bagaimana Adegan Viral di Layangan Putus Dibuat?

Ade Irwansyah (kontributor) | 4 Januari 2022 | 13:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Anda tentu tahu adegan mana yang dimaksud. Di episode 6-B WeTV Original Layangan Putus, Kinan (diperankan Putri Marino) melabrak suaminya, Aris (Reza Rahadian) yang selingkuh dengan Lydia (Anya Geraldine) beserta setumpuk bukti. Aris masih menyangkal. Kemarahan Kinan kemudian meledak. 

Kamu bawa dia ke Cappadocia. It’s my dream! Not her. My dream, Mas!” 

Adegan itu lantas viral. Gambarnya diparodikan ribuan kali oleh banyak orang di media sosial.

Bisa makan enak, tanpa takut gendut? It’s my dream! Not her. My dream, Mas.

Bisa glowing tanpa pakai skincare? It’s my dream! Not her. My dream, Mas.

Nonton konser idol di barisan paling depan? It’s my dream! Not her. My dream, Mas.”  

Dan banyak lagi..

**

Sebetulnya, bagaimana sih adegan itu dibuat? Benni Setiawan, sutradara Layangan Putus, sudah mengira adegan itu bakal jadi kunci dari serial yang ia garap untuk MD Pictures itu.

“Setelah sekian episode penonton melihat Aris selingkuh, kapan nih Kinan bakal melabrak Aris? Nah, ini adalah adegan (momen) itu,” kata Benni, Selasa (4/1/2022). 

“Saya menyebutnya ‘golden scene.’”

Untuk menyiapkan golden scene  alias adegan emas perlu persiapan matang. Benni menyiapkan Reza dan Putri untuk terus berlatih adegan itu. Dia juga menyiapkan juru kamera yang mengambil adegan itu. Di adegan itu butuh dua kamera. Satu menyorot Reza, satu lagi menyorot Putri. Blocking pun disiapkan. Yang memegang boomer juga disiapkan agar tak ada mik nongol alias bocor.

Benni ingin adegan itu diambil satu kali. “Saya ingin one take ok.” Tidak boleh ada kesalahan. Bila diambil gambar lebih dari sekali, ia takut emosi dan mood pemain berubah. Yang dihasilkan pun bukan yang terbaik.  

Penulis skenario Oka Aurora menulis adegan Kinan melabrak Aris sejak draft pertama. Adegan itu tak ada di novel darimana serialnya diangkat. “Saya menulis sesuai konteks (adegannya), saat itu Kinan sedang marah,” katanya, Senin (3/1/2022). “Kalimat itu keluar begitu saja.” 

Menurut Oka, adegan itu viral bukan semata karena skenario yang ia tulis. Ia bahkan tak menduga serialnya akan meledak. “Buat saya, tadinya ini hanya another story tentang perselingkuhan.”

Nyatanya Layangan Putus meledak. Adegannya viral. Diparodikan orang. Oka berpikir kembali apa yang membuat serial ini sukses. 

“Setelah saya analisis sendiri, karena tema (perselingkuhan) ini dekat dengan banyak orang. Kedua karena dimainkan dengan sangat baik oleh Putri (Marino) dan Reza (Rahadian). Di-direct dengan sangat baik oleh kang Benni (Setiawan). Ini bukan kerja saya sendiri. Kalau saya tidak dibantu oleh tim MD, ceritanya takkan sekuat yang sekarang,” kata Oka.   

Ya, skenario yang baik akan tetap kering bila dimainkan aktor biasa-biasa saja. Reza dan Putri bukan aktor-aktris biasa. Putri sudah mencuri perhatian sejak mendampingi Adipati Dolken di Posesif (2017). Sedang Reza tak diragukan lagi kemampuan aktingnya. Ia salah satu aktor terbaik yang pernah dipunyai negeri ini dengan dua Piala Citra di tangan.

“Saya meminta Putri memandang Kinan itu seperti apa. Putri kemudian datang dengan pandangannya, saya tambahi beberapa. Saya ingin Kinan itu sebagai wanita yang tegar. Tidak sedikit-sedikit menangis seperti di sinetron. Dan Putri itu luar biasa. Dia  bisa memainkan itu dengan baik,” puji Benni.

“Ekspresinya pas sekali. Tidak berlebihan. Bahasa matanya itu luar biasa.”

Kalau Reza? “Kita sudah tak perlu bicarakan lagi. Saya sudah beberapa kali (bekerja) dengan Reza. Film dia Tiga Hati, Dua Dunia, Satu Cinta di mana dia dapat Piala Citra, saya yang garap,” kata Benni.

Jauh hari sebelum syuting dimulai, Benni telah mewajibkan pemainnya reading skenario dan mendalami karakter masing-masing. Untuk adegan kunci saat Kinan melabrak Aris, Benni meminta Reza dan Putri berlatih khusus.    

Setelah semua siap, adegan pun diambil. Alhamdulillah hanya sekali take. Adegan tak perlu diulang. Benni dan para pemain sudah puas dengan hasilnya.

Penulis : Ade Irwansyah (kontributor)
Editor: Ade Irwansyah (kontributor)
Berita Terkait