Kata Imam Besar Masjid Istiqlal, Program Halal di Indonesia Kalah dengan Negara Tetangga

Supriyanto | 24 Desember 2020 | 23:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sertifikasi halal di Indonesia dengan penduduk muslim terbanyak di dunia sangatlah penting. Untuk memenuhi hal tersebut, Badan pengelola Masjid Istiqlal bersama BIG Indonesia meluncurkan program Istiqlal Indonesia Halal Centre (IIHC).

Program IIHC itu khusus untuk mendorong perusahaan rintisan atau startup barbasis halal. Pasalnya, seiring perkembangan industri barang impor, banyak masyarakat yang menanyakan soal label halal.

"Poin yang sangat penting yang akan dikembangkan oleh IIHC adalah kolaborasi ekosistem halal program," ujar Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar saat jumpa pers virtual, Rabu (23/12).

Nasaruddin mengungkap bahwa program halal Indonesia masih tertinggal oleh negara tetangga, seperti Thailand, bahkan Jepang. Padahal, populasi umat muslim di negara tersebut masih jauh lebih rendah dari Indonesia.

"Agak miris. Thailand dan Jepang umat Islamnya itu tidak sebesar Indonesia, namun mereka begitu ambisius menjadi tuan rumah terhadap program halal," papar Nasaruddin.

Istiqlal bisa menjadi inkubator yang dapat melahirkan potensi-potensi luar biasa. Saat ini Indonesia sudah mempunyai regulasi terkait produk halal dan juga didukung oleh pemerintah serta fasilitas lain.

"Istiqlal hadir terutama untuk UKM, apa dan bagaimana jaminan produk halal. Bagaimana bisa menjadi ranah ekonomi produk halal ini menjadi suatu yang menjanjikan di masa depan" kata Nasaruddin.

Direktur IIHC, Retno Sumekar menyebutkan Masjid Istiqlal tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjalankan aktivitas yang membawa kemanfaatan kepada masyarakat luas secara universal.

"Wajah baru Masjid Istiqlal di samping untuk ibadah dan dakwah, kini juga didayagunakan untuk mengkaji ilmu, berkesenian, menjalankan kegiatan sosial, juga pusat kegiatan ekonomi umat," tutur Retno.

Program IIHC mengusung 5 poin khusus. Yakni, inkubator dan akselerator produk halal Indonesia; platform aplikasi E-Istiqlal 2021; galeri produk halal; area store atau kawasan jual beli produk halal; dan co-working space bersama pelaku IKM dan UMKM Indonesia.

Retno menambahkan, Masjid Istiqlal memiliki potensi besar untuk menjalankan lima program tersebut guna mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.

"Hal ini dilihat dari banyaknya jumlah jemaah dan pengunjung masjid pada setiap hari yang dapat diprediksi sebagai captive market," terang Retno.(pri)

 

Penulis : Supriyanto
Editor: Supriyanto
Berita Terkait