Jika Jodoh Tak Kunjung Datang, Ini Tudingan Tak Adil yang Perlu Diabaikan

Redaksi | 23 September 2021 | 15:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Usia sudah kepala tiga, pekerjaan sudah mantap, tapi masih melajang. Jangankan tanda-tanda bakal menikah, pacar pun tak punya. Kondisi ini bisa dialami pria maupun wanita. Tak sedikit orang yang belum juga bertemu jodoh saat usia terus merambat naik dan karier kian mapan. Mereka yang berada dalam kondisi ini sering dibuat tak nyaman saat bertemu teman lama atau kumpul keluarga. Sederet pertanyaan soal pacar dan kapan menikah akan datang beruntun silih berganti. Ini kondisi yang sangat membuat tak nyaman. Belum lagi kalau pertanyaan soal jodoh itu lalu ditambahi segala komentar bernada menghakimi. Jangan terlalu pemilih, nanti keburu telat, itu hanya salah satu komentar menghakimi yang sering diterima mereka yang belum menikah di usia mapan. Ada lagi komentar lain yang bisa membuat makin tak nyaman.

Menetapkan standar terlalu tinggi

Tak jarang mereka yang belum menikah di usia matang dituding menetapkan standar terlalu tinggi. Jangan karena suka drama Korea lalu pengin punya suami seperti Lee Min Ho. Begitu salah satu komentar yang tak enak didengar. Tapi sebetulnya tak ada yang salah dengan urusan menetapkan standar. Semua orang boleh menetapkan standar untuk segala hal dalam hidupnya, apalagi untuk urusan jodoh. Abaikan komentar ini dan tetaplah menetapkan standar tertentu dalam urusan jodoh. Apakah standar yang Anda tetapkan realistis atau mengada-ada, Anda yang tahu batasnya. Logisnya, makin realistis kian baik dan makin mungkin terwujud.

Terlalu pemilih

Tudingan terlalu pemilih juga sering dialamatkan pada mereka. Jadi maunya yang seperti apa sih? Jangan terlalu pemilihlah. Begitu komentar yang sering mereka dengar. Salahkah terlalu pemilih dalam urusan jodoh? Jawabnya, tidak. Beli buah saja kita pilih-pilih, masak cari jodoh sembarangan saja. Tetap harus jadi pemilih dalam menemukan jodoh. Tapi jangan juga terlalu pemilih. Tak ada manusia yang sempurna, termasuk kita. Manusia selalu punya kekurangan dan kelebihan. Seberapa besar Anda bisa menolerir kekurangan si dia, itu bisa dijadikan salah satu pegangan dalam menentukan pilihan. Pemilih, baik, tapi terlalu pemilih, tidak.

Terlalu sibuk dengan ambisi pribadi

Pria atau wanita yang belum menikah di usia mapan juga kerap dituduh terlalu sibuk dengan ambisi pribadi, biasanya ini terkait karier. Saking ambisius sampai lupa urusan jodoh. Tapi mestinya karier dan percintaan tak perlu dipertentangkan. Tak ada yang salah memiliki ambisi pribadi. Semua orang bahkan perlu memiliki ambisi terkait karier atau masa depannya. Tapi hidup perlu keseimbangan, termasuk keseimbangan antara karier dan percintaan. Tak perlu takut pasangan akan menjadi gangguan. Justru pasangan yang tetap bisa membantu mereka meraih karier impian. Sambil mengejar karier impian dan saat bersamaan mencari pasangan ideal, ah betapa mengasyikkan.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait