Pakar Anti Aging Ungkap Terapi Stem Cell Bantu Obati Pasien Covid 19

Romauli Gultom | 29 April 2020 | 20:07 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Virus baru corona kini tengah menjadi pandemik dan berdampak ke lebih dari 200 negara di seluruh dunia dan bukan hanya Indonesia. Tetapi beberapa negara sukses mengakhiri masa isolasi mereka, karena itu tidak ada salahnya Indonesia belajar dari pengalaman negara lain dan bisa diterapkan di negara tercinta.

Pakar anti aging, Prof. Deby Vinski yang juga menjadi Guru Besar di Efhre International University Barcelona, Spanyol ini membagikan pengalaman berbagai negara anggota dalam menangani covid 19 .

Termasuk pemakaian obat-obatan yang dapat membantu meringankan gejala dan terobosan ilmu kedokteran regenerative , preventive dan anti aging medicine  seperti Stem Cell dan Plasma Convalescent. Tentu saja saat ini temuan bersifat dinamis, sesuai perkembangan pengetahuan dan hasil studi terkini.

Deby menyampaikan bahwa para ilmuwan pakar dunia anti aging dan kedokteran pencegahan membuat beberapa protokol untuk meningkatkan imunitas manusia agar Virus Corona Baru kalah dan tidak menyebabkan gejala berat bahkan kematian dengan kata lain bagaimana agar ODP (Orang Dalam Pemantauan) tidak menjadi PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Dan selanjutnya usaha agar PDP dapat sembuh serta menekan angka kematian.

“Pemakaian infus beberapa kombinasi dosis tinggi vitamin juga menjaga optimalnya kadar hormone seperti melatonin, HGH dan berbagai hormon lainnya juga hormon tulang dikenal sebagai vitamin D3 bisa diperoleh dari sinar matahari lebih optimal dengan injeksi atau oral dengan dosis tinggi hal hal tsb penting untuk meningkatkan imunitas seseorang agar masyarakat umum atau orang tanpa gejala tetap kuat dan sehat pada masa wabah ini,” jelas Prof. Deby Vinski  ditemui usai memberikan apresiasi kepada Ketua PMI sekaligus penasehat WOCPM, M. Jusuf Kalla atas dukungan penanganan Covid 19.

The Queen of anti aging dan penasehat WOCPM yang dikenal dengan panggilan pak JK ini sepakat mengenai  betapa pentingnya PSBB yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk  di ikuti secara disiplin agar cepat memutus mata rantai penularan Covid 19, jika tidak  disiplin maka penularan semakin meluas, memperpanjang masa penderitaan dan mengakibatkan semakin banyak korban serta dampak ekonomi makin berat .

Deby juga mengingatkan pada masa wabah, kebutuhan vitamin maupun kadar hormone dan imunitas seseorang mesti ditingkatkan karena ini masa wabah termasuk kesehatan mental.

Prof. Deby juga menyampaikan temuan dan hasil observasi beberapa negara yang merupakan sumbang saran WOCPM, bahwa ternyata Covid-19 merupakan virus yang bukan hanya menyerang saluran pernapasan saja, melainkan juga menyerang hemoglobin (sel darah merah) dan bisa menyerang banyak organ secara sistemik. 

Observasi tersebut mengungkapkan bahwa Covid-19 menyerang Hemoglobin melalui serangkaian proses pada sel sehingga pada akhirnya membuat sel darah merah tersebut tidak mampu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dan mengalami hipoksia ,sampai gagal napas dan kematian

JK pun sangat mendukung kegiatan dan temuan tersebut, dan menyarankan agar meneruskan  penelitian ilmiah  untuk terus dikembangkan termasuk penemuan vaksin maupun pengobatan/kuratifnya 

Untuk itu, Deby mengajak semua stake holder untuk bekerja sama serius memutus mata rantai Covid 19 karena menurunkan fungsi berbagai organ tubuh dan menyerang siapapun.

Karena itu, kita sepakat agar masyarakat mentaati PSBB , hindari kerumunan, menerapkan  hidup sehat gembira, meski stay at home atau working from home.

“Jangan lupa tetap olah raga teratur, istirahat cukup dan sahur buka puasa dengan makan sehat bergizi serta tingkatkan daya tahan tubuh, dan jika harus bepergian perhatikan menjaga jarak aman (physical distancing). Semoga Covid-19 ini segera berlalu lebih cepat dan perbaikan ekonomi masyarakat kembali membaik,” harapnya. 

Penulis : Romauli Gultom
Editor: Romauli Gultom
Berita Terkait