Hindari Trauma Anak, Kini Sunat Bisa Dilakukan Tanpa Jarum Suntik 

Romauli Gultom | 20 Juni 2019 | 13:49 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sunat merupakan prosedur membuang kulit prepusium penis atau lebih dikenal dengan kulup. Di sisi kesehatan, sunat memiliki banyak manfaat, bukan sekedar kewajiban bagi umat muslim saja.

Namun, bagi sebagian anak kecil, sunat adalah momok yang menakutkan. Umumnya karena mereka takut jarum suntik. Sebagian besar anak pun mengalami trauma setelah disunat.

Oleh karena itu, pusat pelayanan khitan anak Rumah Sunat dr. Mahdian mencoba memanfaatkan teknologi terkini tanpa jarum untuk proses anastesi sunat. Tujuannya agar memberikan rasa nyaman saat proses anastesi dilakukan. 

Pemberian obat anastesi tanpa jarum menggunakan teknologi needle free injection yaitu dengan mengantarkan cairan obat ke dalam lapisan kulit masuk ke dalam jaringan subkutan tanpa penetrasi jarum yang tajam.

Teknologi ini mengantarkan cairan obat dengan mekanisme tenaga pegas berkecepatan tinggi. Sehingga, obat dapat berpenetrasi ke dalam kulit melalui lubang yang sangat kecil.

"Penggunaan teknologi ini membuat anak tidak takut dan bisa menghindari reaksi kulit setelah penyuntikan, seperti menimbulkan rasa nyeri, kulit menjadi biru atau bengkak," ujar dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS selaku pemilik Rumah Sunat dr. Mahdian di Jakarta, belum lama ini.

Dr Mahdian menjelaskan, tujuan sunat adalah membuang mukosa sebanyak mungkin untuk mencegah risiko terkena berbagai penyakit. Karena itu, sebaiknya dilakukan sejak usia dini.

"Usia sebaiknya dilakukan pada usia 40 hari pasca kelahiran. Karena usia ini anak belum memiliki rasa takut sehingga mudah dikendalikan dan tidak akan terjadi trauma," ungkap dr. Mahdian.

Tak hanya itu, lanjutnya, anak juga masih mengalami pertumbuhan sel yang sangat cepat. Misalnya, jika terjadi luka maka luka akan cepat menutup kembali dan lebih cepat sembuh, sehingga tidak ada trauma.

Penulis : Romauli Gultom
Editor: Romauli Gultom
Berita Terkait