3 Film Bollywood Dilarang Tayang di Indonesia karena Vulgar dan Memancing Konflik

Supriyanto | 5 September 2022 | 19:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - India dan sekitarnya turut terkena dampak pandemi Covid. Mereka bahkan jadi salah satu negara dengan korban jiwa terbesar di dunia akibat pandemi. Hal itu pun berimbas ke sektor ekonimi hingga menghancurkan industri perfilman di sana.

Setelah kasus Covid melandai, industri film India atau Bollywood pun mulai bangkit dan mengejar ketinggalan selama pandemi. Salah satu film Bollywood yang sukses di masa pandemi adalah Master yang dibintangi Vijay. Film tersebut berhasil meraup keuntungan hingga Rs 250 crore atau senilai Rp 480 miliar dan dinobatkan sebagai film paling laris di India pada 2021.

Meski demikian, ada beberapa film yang dilarang tayang di Indonesia, karena terlalu vulgar hingga membahas hal-hal yang dianggap kontroversi atau pun tabu. Berikut film Bollywood yang dilarang tayang di Indonesia:

1. Dazed in DooN

Doon adalah nama sekolah terkenal di India. Film Dazed in Doon dilarang karena cerita yang ditampilkan bertentantangan dengan kenyataan. Dalam fiom tersebut menunjukkan penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan adegan telanjang yang tidak dapat diterima oleh sekolah dan dewan tentunya.

Film ini tidak diapresiasi dan terlihat lebih seperti 'merendahkan sekolah itu', sehingga nama dan warisannya semakin rusak. Selain itu adegan telanjang di sekolah menambah daftar pelarangan tayang di Indonesia.

2. Firaaq

Firaaq masuk dalam daftar film yang ditentang di India serta dilarang dibeberapa negera termasuk Indonesia. Alasannya film tersebut diangkat dari kerusuhan yang terjadi di Gujarat, India pada 2002 lalu.

Meskipun berdalih kisah fiksi, namun kental dengan konflik berdarah antar agama yang dinilai bisa menyulut amarah yang sewaktu-waktu bisa meletus menjadi kekerasan.

3. Unfreedom

Jika dua film sebelumnya mengangkat hal vulgar dan konflik agama, maka film Unfreedom bisa menjadi paket lengkap dari keduanya yang tidak heran mendapat daftar hitam di beberapa negara termasuk Indonesia.

Ironisnya, film tersebut -- yang sekarang tayang di Netflix -- memainkan kartu 'Trump' dengan menunjukkan dengan tepat apa yang diklaim oleh Presiden Amerika: bahwa radikalisasi Islam di AS kini menjadi kenyataan.

Penulis : Supriyanto
Editor: Supriyanto
Berita Terkait