Piala Dunia 2018: Terjadi 12 Gol Bunuh Diri, Prancis Paling Beruntung

TEMPO | 16 Juli 2018 | 17:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Gelaran Piala Dunia 2018 yang baru saja berakhir diwarnai sejumlah pemecahan rekor, diantaranya rekor gol bunuh diri terbanyak. Bagaimana tidak, tercatat 12 gol bunuh diri tercipta di Rusia hingga babak final Ahad malam kemarin.

Prancis sang juara dunia menjadi tim yang paling beruntung soal gol bunuh diri. Dari 12 gol yang berhasil dibukukan, tim asuhan Didier Deschamps mendapatkan dua diantaranya. Uniknya, gol itu didapatkan Prancis di babak final dan laga pembukaan.

Tim tuan rumah Rusia menjadi tim yang paling apes. Dua diantara 12 gol itu tercipta ke gawang mereka. Berikut 12 gol bunuh diri yang tercipta di Piala Dunia 2018:

Mario Mandzukic (Kroasia)

Mario Mandzukic tercatat sebagai pemain pertama yang mencetak gol bunuh diri pada babak final Piala Dunia. Dia salah mengantisipasi bola tendangan bebas penyerang Prancis Antoine Griezmann. Alhasil, penjaga gawang Kroasia Danijel Subasic pun terkecoh dan membuat Prancis unggul 1-0. Meski mampu membayarnya dengan satu gol ke gawang Prancis, Mario Manzukic tak mampu menghindarkan timnya dari kekalahan 4-2 pada laga itu.

Fernandinho (Brasil)

Gelandang Fernandinho juga ketiban sial di Piala Dunia 2018. Satu golnya saat melawan Belgia membuat Brasil tertinggal 0-1. Berupaya menanduk bola tendangan pojok Kevin de Bruyne, bola justru mengenai bahu pemain klub Manchester City itu dan masuk ke gawang Alisson Becker. Brasil tersingkir di babak 8 besar dengan skor 1-2.

Sergei Ignasevich (Rusia)

Bek Rusia Sergei Ignasevich mungkin bernasib lebih beruntung ketimbang Mandzukic dan Fernandinho. Gol bunuh diri pada babak 16 besar melawan Spanyol berhasil dibalaskan oleh rekannya, Artem Dzyuba. Skor 1-1 yang berakhir hingga 120 menit memaksa pertandingan ditentukan melalui tendangan pinalti. Ignasevich yang menjadi salah satu penendang Rusia sukses menjalankan tugas, sementara dua penendang Spanyol, Koke dan Iago Aspas, gagal. Rusia melaju ke babak 8 besar.

Thiago Cionek (Polandia)

Thiago Cionek, pemain Polandia berdarah Brasil ini berkontribusi besar atas kegagalan negaranya melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2018. Bagaimana tidak, dia langsung mencetak gol bunuh diri pada laga awal Polandia di Grup H saat melawan Senegal. Cionek membuat tim lawan unggul berkat gol bunuh dirinya pada menit ke-37. Polandia pun akhirnya harus menelan kekalahan 1-2 pada laga itu.

Yassine Meriah (Tunisia)

Gelandang Tunisia Yasine Meriah mencetak gol bunuh diri pada laga terakhir penyisihan grup G saat timnya melawan Panama. Dia sempat membuat tim lawan unggul sebelum akhirnya Tunisia membalas lewat Fakhreddine Ben Youssef dan Wahbi Khazri. Meski menang pada laga itu, Tunisia tak mampu melaju ke babak 16 besar karena kalah dari Inggris dan Belgia pada dua laga awal.

Edson Omar Alvarez Velazquez (Meksiko)

Setelah menang atas Jerman dan Korea Selatan pada dua laga awal babak penyisihan grup F, Meksiko secara mengejutkan dikalahkan Swedia pada laga terakhir. Mereka tumbang dengan skor 0-3 saat itu. Salah satu gol Swedia diciptakan Edson Omar Alvarez Velazquez atau yang akrab disebut Alvarez. Berkat kekalahan itu, Meksiko harus puas menjadi runner-up grup F dan harus bertemu Brasil di babak 16 besar.

Yann Sommer (Swiss)

Yann Sommer, penjaga gawang Swiss, satu-satunya penjaga gawang yang mencetak gol pada Piala Dunia 2018. Namun sayangnya, gol Sommer bukan diciptakan ke gawang lawan melainkan ke gawang sendiri. Itu terjadi pada laga terakhir babak penyisihan Grup E kontra Kosta Rika. Pada masa tambahan waktu, Kosta Rika mendapatkan hadiah tendangan pinalti. Penyerang Bryan Ruiz yang maju sebagai algojo sebenarnya tak melaksanakan tugas dengan baik.

Bola justru mengarah ke mistar gawang. Apes bagi Sommer, bola mengenai tubuhnya dan masuk ke gawang sendiri. Swiss pun gagal meraih kemenangan karena skor akhir berubah menjadi 2-2. Meskipun demikian, Swiss berhasil melaju ke babak 16 besar.

Oghenekaro Etebo (Nigeria)

Perjalanan Kroasia di Piala DUnia 2018 dimulai dengan gol bunuh diri. Gelandang Oghenekaro Etebo dari Nigeria membuka kran gol skuad asuhan Zlatko Dalic pada laga awal babak penyisihan. Etebo salah mengantisipasi tandukan Mario Mandzukic saat itu. Bola liar justru masuk ke gawang Nigeria. Kroasia pun menang 2-0 saat itu.

Aziz Behich (Australia)

Prancis boleh dibilang tim paling banyak diuntungkan gol bunuh diri di Piala Dunia 2018. Pada laga awal babak penyisihan grup C, skuad asuhan Didier Deschamps nyaris hanya bermain imbang kala menghadapi Australia. Beruntung bagi Prancis, bek Australia Aziz Behich menciptakan gol bunuh diri pada menit ke-81 saat laga masih imbang 1-1. Prancis meraih kemenangan perdananya di Piala Dunia 2018 berkat gol Behich itu.

Aziz Bouhaddouz (Maroko)

Maroko juga tak beruntung pada laga awal penyisihan grup B. Melawan Iran, mereka justru kalah 0-1. Apesnya, gol itu diciptakan pemain mereka sendiri, Aziz Bouhaddouz pada menit ke-95. Langkah Maroko terhenti setelah pada laga kedua tumbang di kaki Portugal. Meski mampu menahan imbang Spanyol pada laga terakhir, Maroko dipastikan tersingkir.

Ahmed Fathi (Mesir)

Perjuangan Mesir di Piala Dunia 2018 terhenti setelah kalah 3-1 dari Rusia pada laga kedua babak penyisihan grup A. Satu gol Rusia tercipta dari kaki Ahmed Fathi. Bek klub Al-Ahly itu membelokkan bola tendangan Denis Cheryshev dari luar kotak pinalti, hingga mengecoh penjaga gawangnya sendiri. Mesir tersingkir karena pada laga pertama kalah 0-1 dari Uruguay.

Denis Cheryshev (Rusia)

Menjadi pahlawan pada dua laga awal babak penyisihan grup A Piala Dunia 2018 bersama Rusia, Denis Cheryshev menjadi tokoh antagonis pada laga terakhir. Menghadapi Uruguay, eks pemain Real Madrid yang kini merumput bersama Villarreal itu menciptakan gol ke gawang sendiri. Rusia yang tertinggal 0-1 lewat tendangan bebas Luis Suarez kebobolan lagi lewat pemainnya sendiri. Cheryshev membelokkan bola tendangan Edinson Cavani dari luar kotak pinalti dan membuat penjaga gawang Igor Akinfeev tak berdaya. 

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait